Fitri Istanti, 090515512 M (2007) RANCANGAN PERUBAHAN PENILAIAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL BALANCED SCORECARD DI PT. INDONESIA POWER UBP. PERAK-GRATI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (abstrak) gdlhub-gdl-s2-2008-istantifit-6451-00707i-k.pdf Download (328kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-istantifit-6451-00707i-r-min.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tugas Akhir ini bertujuan untuk (1) Menemukan faktor-faktor penyebab ketidakefektifan penilaian kinerja di PT Indonesia Power dan (2) Merumuskan dan menentukan satu desain intervensi yang sesuai untuk dapat mengurangi penyebab ketidakefektifan penilaian kinerja di PT Indonesia Power. Berdasarkan hasil survey budaya perusahaan, interview dan kuesioner diketahui bahwa penilaian kinerja (performance appraisal) di PT IP kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor subyektifitas yang tinggi dan alat ukur yang kurang measurable . Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab utama dari ketidakefektifan dari penilaian kinerja yang ada di PT IP adalah sistem yang tidak tepat. Desain intervensi yang diajukan adalah intervensi terhadap alat ukurnya dan intervensi terhadap penilainya. Namun berdasarkan hasil evaluasi kelemahan dan kelebihan dari masing-masing desain intervensi serta pertimbangan dari pihak manajemen PT IP maka dipilih satu desain intervensi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu intervensi terhadap alat ukurnya. Intervensi terhadap alat ukur ini dilakukan dengan cara melakukan review terhadap penilaian kinerja yang sudah ada di PT IP. Hasil yang diharapkan adalah penilaian kinerja di PT IP menjadi lebih efektif dan karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya karena memiliki standart yang jelas dalam mencapai kinerja yang diharapkan oleh perusahaan, dan telah mencerminkan keadilan yang diharapkan oleh seluruh karyawan. Tahapan-tahapan dalam melakukan intervensi adalah; pertama, menentukan alasan perlunya dilakukan perubahan pada penilaian kinerja; kedua, menentukan pihak-pihak yang akan dilibatkan; tiga, mendiagnosa kebutuhan untuk perubahan; keempat, mempelajari dan mengevaluasi penilaian kinerja yang sudah ada; kelima, merancang KPI dan pembobotannya; keenam, penyusunan penilaian kinerja; ketujuh, mempersiapkan pihak SDM terutama staf budaya perusahaan selaku fasilitator utama dalam proses perubahan. Agar proses perubahan dan tujuan tercapai maka perlu melibatkan seluruh karyawan PT IP dalam menentukan target kerja yang harus di capai dalam bekerja serta seluruh pihak baik karyawan dan manajemen harus memiliki komitmen yang kuat agar penilaian kinerja dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam proses ini.

Actions (login required)

View Item