Opini Masyarakat terhadap Poligini yang Dilakukan Kiai (Studi Deskriptif tentang Opini Berdasarkan Tingkat Pendidikan Masyarakat di Batu Ampar Proppo Pamekasan Madura)

Juhairiyah (2005) Opini Masyarakat terhadap Poligini yang Dilakukan Kiai (Studi Deskriptif tentang Opini Berdasarkan Tingkat Pendidikan Masyarakat di Batu Ampar Proppo Pamekasan Madura). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-juhairiyah-6396-ts1007-k.pdf

Download (895kB) | Preview
[img] Text (HALAMAN DEPAN)
gdlhub-gdl-s2-2008-juhairiyah-6396-ts1007HLM.pdf
Restricted to Registered users only

Download (599kB) | Request a copy
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2008-juhairiyah-6396-ts1007FULL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
gdlhub-gdl-s2-2008-juhairiyah-6396-ts1007LAMP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (638kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan tentang opini masyarakat terhadap poligami yang dilakukan kiai di Batu Ampar sebuah tempat yang banyak diziarahi orang karena keramatnya Buju Kesambi dan Buju Abu Syamsudin. Dalam mendeskripsikannya peneliti menggunakan pendekatan survey. Sementara teori yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut adalah teori tindakan sosial Weber , hegemoni dan patriarkhi serta interaksi simbolik.. Populasi dari penelitian ini masyarakat Batu Ampar yang berjumlah 647 orang sampelnya diambil 10% sehingga diperoleh 65 orang berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat melalui teknik acak distratafikasi (stratified random sampling), yang pelaksanaannya melalui undian. Sementara teknik yang digunakan untuk pengambilan data menggunakan angket dalam bentuk tertutup dengan check list sebagaimana aturan skala likert. Data yang diperoleh melalui angket tersebut kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu melalui pembuatan tabel distribusi frekwensi dan presentase. Untuk mendeskripsikan secara jelas tentang bagaimana opini masyarakat terhadap poligami yang dilakukan kyai dibuat pula dalam bentuk diagram batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini berdasarkan tingkat pendidikan Masyarakat Batu Ampar terhadap poligami yang dilakukan kiai: masyarakat yang tingkat penddikannya SLTA/MA 50% kurang setuju, sedangkan pada masyarakat yang tingkat pendidikannya SLTP/MTS 78% setuju, berpendidikan SDIM1 77,8% sangat setuju dan tidak sekolah 92,3% sangat setuju. Berdasarkan persentase 50% dari masyarakat yang tingkat pendidikannya SLTA/MA kurang setuju terhadap poligami yang dilakukan kiai, hal ini menjelaskan bahwa mereka memandang poligami sebagai perkawinan yang harus memperhatikan aspek tujuan dan akibatnya (zweek rational, dalam tindakan sosial Weber), meskipun poligami diperbolehkan dalam Islam dan telah berjalan secara wajar sejak zaman nabi terdahulu. Sehingga praktek poligami tidak hanya menjadi kebutuhan dan kekuasaan kaum laki-laki semata yang pada dasarnya menghegemoni kaum perempuan melalui pembenaran nilai-nilai agama, budaya dan kecenderungan laki-laki untuk over protective serta mempresentasikan poligami sebagai simbol maskulinitas yang kadang kala identik dengan carok. Sedagkan pada masyarakat yang tingkat pendidikannya SLTP/MTS 78% setuju, SD/MI 77,8% sangat setuju dan tidak sekolah 92,3% sangat setuju menjelaskan bahwa mereka memandang poligami lebih pada penekanan aspek agama dan tradisi. Dimana poligami telah dipraktekkan oleh para nabi dan rasul (anbiya), dan sunnah melakukannya. Sehingga kiai sebagai pelaku menjadi hal yang wajar karena ia pewaris dan penerus para nabi dan rasul (warosatu anbiva ), ia juga merupakan panutan masyarakat perekat umat dan guru yang layak untuk ditiru serta penghulu dalam perkawina masyarakat. Selain itu mereka memandang bahwa poligami yang dilakukan kiai karena kiai pemilik status sosial tertinggi dalam masyarakat Madura sehingga. merupakan kehormatan jika dapat menjadi keluarga kiai, dari status ekonomi kehidupan kiai tergolong mapan, pendapatan dari para penziarah saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal lain poligami dianggap sebagai manifestasi dari kelaki-lakian (maskulinitas) sehingga bagi laki-laki yang telah dikenaI jago, poligami. merupakan tuntutan bagi mereka untuk semakin mempertegas predikat kejagoannya dan yang terpenting poligami menjadi simbol kepahlawanan laki-¬laki dalam agama sebagai pelindung kaum hawa yang lemah.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TS 10/07 Juh o
Uncontrolled Keywords: Opinion, Polygyny and kiai
Subjects: H Social Sciences
H Social Sciences > HF Commerce > HF5548.8 Psychology, Industrial
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Sosial
Creators:
CreatorsNIM
JuhairiyahNIM090114474
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDoddy S. SinggihUNSPECIFIED
Thesis advisorHerwanto, Drs. H. M.A.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 2016
Last Modified: 26 May 2021 13:01
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34327
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item