I MADE SUADNYA, 090014084M (2002) HUBUNGAN PELAKSANAAN K3 TERHADAP KELUHAN K3 TENAGA KERJA DI PERUSAHAAN MIE HUN PT. LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 8.pdf Download (214kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) jiptunair-gdl-s2-2003-suadnya2c-712-k3-tka_11-03.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk memberikan rasa aman, tenteram, nyaman dan sehat bagi tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya, kemudian diharapkan tercapainya kegairahan dan mutu kerja yang lebih baik, yang pada akhimya akan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas kerja dan kesejahteraan tenaga kerja itu sendiri. Pelaksanaan K3 memerlukan suatu perhatian utama karena keterkaitannya dengan bisnis perusahaan secara umum belum dilakukan, hal ini nampak bahwa perusahaan belum tertarik dalam melaksanakan atau mempelajari K3, sehingga perlu upaya-upaya dan pendekatan untuk mengkaitkan ketertarikannya terhadap K3 pada perusahaan-perusahaan. Keadaan yang cukup memperihatinkan adalah pada saat tenaga kerja menghadapi masalah mengenai K3 dan kesadaran mengenai hal sangat rendah. Kesadaran mengenai cara-cara memperbaiki kondisi kerja mereka sangat rendah, hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak menyadari bahaya atau tidak menerimanya sebagai bagian dari kehidupan kerjanya. Penelitian Deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional ini bertujuan untuk mempelajari hubungan pelaksanaan K3 terhadap keluhan K3 tenaga kerja di Perusahaan Mie Hun PT. Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 82 orang dari populasi sebanyak 104 orang tenaga kerja yang bekerja di bagian produksi. Variabel yang diteliti adalah pelaksanaan K3, keluhan kesehatan tenaga kerja, kekerapan kecelakaan kerja dan keparahan kecelakaan kerja. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Formulir Audit K3 untuk mempelajari pelaksanaan K3 oleh perusahaan dlan kuesioner untuk mempelajari (1) keluhan kesehatan tenaga kerja, (2) kekerapan kecelakaan kerja dan (3) keparahan kecelakaan kerja dan (4) pelaksanaan K3 oleh tenaga kerja. Hasil yang diperoleh adalah : (1) pelaksanaan K3 oleh perusahaan &quot;rendah&quot;, hal ini disebabkan karena tidak adanya komitmen manajemen dalam pelaksanaan K3 di perusahaan, begitu juga pelaksanaan K3 oleh tenaga kerja &quot;kurang&quot; karena sosialisasi K3 kepada tenaga kerja sangat kurang (hanya 1 kali), tidak pemah menggunakan APD dalam melaksanakan pekerjaannya. (2) sebagian besar tenaga kerja yaitu 96,34 persen menyatakan &quot;ada keluhan kesehatan&quot; terutama gangguan kepekaan penciuman karena gangguan bau. (3) 63,41 persen &quot;pernah mengalami kecelakaan kerja&quot; dengan frekuensi kecelakaan selama setahun sebanyak 113 kali. (4) tenaga kerja &quot;mengalami hari kerja hilang&quot; sebagai akibat keparahan kecelakaan kerja yang menimbulkan cidera &quot;cukup tinggi&quot;. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan uji statistik Chi-Square dapat diketahui bahwa : (1) tidak ada hubungan pelaksanaan K3 terhadap keluhan kesehatan tenaga kerja, (2) ada hubungan pelaksanaan K3 terhadap kekerapan kecelakaan kerja, (3) ada hubungan pelaksanaan K3 terhadap keparahan kecelakaan kerja. Disarankan kepada instansi terkait untuk menyelenggarakan program terpadu dalam hal sosialisasi pelaksanaan K3 terutama mendorong pembentukan P2K3 di perusahaan. </description

Actions (login required)

View Item