DYAH WIDODO, 090114283 (2003) PENGARUH PELATIHAN SIKAP MAWAS DIRI PERAWAT TERHADAP HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - PASIEN SAKIT KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU: PENELITIAN TRUE EXPERIMENT. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) jiptunair-gdl-s2-2004-widododyah-1224-tkm_20-04 ABSTRAK.pdf Download (292kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35281.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional, merupakan bagian integral dari upaya pelayanan kesehatan dalam mewujudkan derajad kesehatan masyarakat yang optimal. Di satu sisi, mutu asuhan keperawatan dan perilaku perawat yang berkonotasi negatif masih menguasai persepsi masyarakat. Kemampuan perawat dalam membina hubungan interpersonal dengan pasien sangat diperlukan selain keterampilan teknik dan keterampilan intelektual agar asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien sakit kronis dapat terwujud. Mawas diri merupakan bagian dari kualitas personal perawat yang dapat mempengaruhi seorang perawat untuk berhubungan secara terapeutik dengan pasien. Salah satu manifestasi sehat jiwa adalah kemampuan menilai diri sendiri yang memadai (adequate self-evaluation) yang diperlukan dalam membina hubungan yang terapeutik antara perawat dengan pasien. Perawat perlu terus menerus mengembangkan diri agar memiliki self-esteem yang tinggi dan dapat membina hubungan terapeutik perawat-pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan hubungan terapeutik antara perawat dengan pasien sakit kronis sebelum dan sesudah perlakuan dan menganalisis pengaruh pelatihan sikap mawas diri perawat terhadap hubungan terapeutik perawat-pasien sakit kronis. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen betul (true-experimental research) dengan rancangan pretest-pasttest control group design dengan satu macam perlakuan. Perlakuan yang diberikan berupa pelatihan tentang sikap mawas diri perawat dalam melakukan hubungan terapeutik perawat-pasien sakit kronis sebanyak 6 sesi @ 45 menit/minggu. Jumlah sampel pada penelitian ini ada dua, yaitu perawat dan pasien. Besar sampel perawat 14 orang (7 orang untuk kelompok eksperimen dan 7 orang untuk kelompok kontrol) diambil dengan teknik simple random sampling, dan pasien dengan penyakit kronis yang dirawat di Rumah Sakit Paru Batu 31 orang. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Paru Batu pada tangga l5 Mei s/d 12 Juli 2003. Ana1isis data menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test dan Wilcoxon -- Mann - Whitney Test dengan alpha 0,05. Data yang diuji statistik adalah data yang didapat dari sampel perawat, sedangkan data dari pasien merupakan data penunjang berupa data kualitatif yang disajikan secara narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hubungan terapeutik perawat-pasien sakit kronis sebelum dan sesudah perlakuan (p = 0,018) dan ada pengaruh pelatihan sikap mawas diri perawat terhadap hubungan terapeutik perawat pasien sakit kronis (p = 0,047) atau hipotesis penelitian diterima Kesimpulan penelitian adalah ada perbedaan hubungan terapeutik perawat pasien sakit kronis sebelum dan sesudah pelatihan sikap mawas diri perawat; ada pengaruh pelatihan sikap mawas diri perawat terhadap hubungan terapeutik perawat pasien. </description

Actions (login required)

View Item