Siswanto, 090214872
(2005)
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL YANG OTENTIK TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU DAN KARYAWAN MADRASAH ALIYAH DI JOMBANG.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Kepuasan kerja karyawan merupakan faktor penting dalam semua organisasi untuk dapat bersaing dalam era global seperti saat ini. Karyawan merupakan aset organisasi yang berharga dalam mencapai tujuan akhir organisasi. Semakin kompleksnya permasalahan-pennasalahan sosial dan kemajuan sistem pendidikan dan pengajaran dalam mengikuti perkembangan dunia kerja dan tantangan jaman, maka peran guru dan karyawan dalam mencetak mum lulusan yang berkualitas semakin berat. Mutu lulusan dari suatu sekolah terkait erat dengan kemampuan para pendidik dalam mentransformasi keilmuannya kepada peserta didiknya. Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki oleh peserta didik disamping kemampuan berpikir secara akademik adalah peserta didik dan lulusan memiliki kematangan mental emosional (emotional Intelligence) sebagai salah faktor penting (key succes factor) dalam menyongsong dan menyikapi globalisasi dan persaingan serta dinamika sosial yang modemis. Untuk dapat mentransfer kemampuan tersebut, maka para pendidik dan pihak-pihak penyelenggara pendidikan harus memiliki kompetensi tersebut terlebih dahulu. Menghadapi semakin kompleksnya permasalahan, organisasi perlu membenahi diri untuk mengubah pengelolaan organisasinya, baik manajemen secara umum maupun perilaku kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Perilaku kepemimpinan yang efektif akan mampu mendorong pada penciptaan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga mampu mencapai tujuantujuan organisasi dan mampu bersaing. Tugas utama seorang pemimpin adalah mempengaruhi para pengikut untuk dapat mengeluarkan usaha terbaiknya dalam mencapai tujuan organisasi. Peran kepemimpinan sangat besar dalam mempengaruhi perilaku dan emosi para pengikut Pemimpinan yang efektif adalah pemimpin yang memiliki integritas dan kejujuran (trust), dapat diterima di lingkrmgan kerjanya karena karena memiliki kesamaan value (value congruence) dan dikagumi karena memiliki karisma (reverence). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh kepemimpinan transformasional yang otentik terhadap kepuasan kerja dan kecerdasan emosional guru dan karyawan Madrasah Aliyah di Jombang, melalui variabel intervening; kesamaan value (value congruence), kepercayaan pada pimpinan (trust) dan rasa kagum pads pimpinan (reverence). Kepemimpinan transfomasional yang otentik dalam penelitian ini ditunjukkan dengan perilaku kepala sekolah. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive random sampling. Populasi pada penelitian ini adalah guru dan karyawan Madrasah Aliyah di Jombang, yang bedumlah 2.521 orang, sedangkan besar sampel yang diambil dari populasi tersebut sebesar 250 orang yang terdiri atas 219 guru (87.6%) dan 31 karyawan (12.4%). Prosedur pengambilan data dilakukan dengan kuisioner dan studi pustaka. Teknik analisis yang digunakan adalah model analisis jalur dengan aplikasi program SPSS versi 10.0. Sedangkan untuk mengetahui nilai koefisien analisis jalur dan validitas kofisien jalur perlu dilakukan uji regresi linier tunggal dan ganda. Besarnya nilai koefisien jalur ditunjukkan dengan nilai dalam standardized coefficients beta. Untuk mengetahui validitas koefisien jalur, maka digunakan teori triming, yakni dengan membandingkan nilai probabilitas koefisien jalur pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional yang otentik kepala sekolah mempengaruhi kepuasan kerja dan kecerdasan emosional guru dan karyawan secara langsung, namun pengaruh kepemimpinan tersebut tidak efektif Kepemimpinan transformasional yang otentik kepala sekolah juga mempengaruhi kepuasan kerja guru dan karyawan secara tidak langsung, yakni mempengaruhi kesamaan value (value congruence) dan kepercayaan pada pimpinan (bra() terlebih dahulu kemudian mempengaruhi kepuasan kerja guru dan karyawan. Kepemimpinan transfonnasional yang otentik kepala sekolah mempengaruhi kecerdasan emosioanal guru dan karyawan secara tidak langsung, melalui kesamaan value (value congruence) terlebih dahulu terus ke kecerdasan emosional guru dan karyawan. Berdasarkan hasil penelitian ini, bisa disarankan bagi yayasan atau otiritas yang berwenang dalam pengelolaan manajemen Madrasah Aliyah untuk memilih kepala sekolah yang benar-benar mencerminkan keinginan semua pihak yang berkepentingan dalam memajukan Madrasah tersebut. Sistem pemilihan kepala sekolah melalui penetapan langsung oleh yayasan atau otoritas yang berwenang tanpa memperhatikan aspirasi arus bawah, harus dialihkan menuju sistem yang lebih demokratis berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
Actions (login required)
|
View Item |