PENERAPAN FAMILY THERAPY PADA KASUS PASCA PERCERAIAN

Gendhola M. A., 090315185 M (2005) PENERAPAN FAMILY THERAPY PADA KASUS PASCA PERCERAIAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-gendholama-3422-kkbpsyc-k.pdf

Download (325kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2007-gendholama-3422-02505g-p.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Perceraian dialami dengan pengalaman dan perasaan yang berbeda-beda bagi setiap individu. Kebanyakan individu yang telah bercerai mengatakan bahwa kehidupannya menjadi lebih baik daripada sebelumnya, walaupun banyak yang masih merasakan luka karena perceraian, terkadang berlanjut dengan kemarahan terhadap pasangan yang diperlihatkan dengan tanda-tanda munculnya masalah psikologis (Wallerstein & Blakeslee, 1990 dalam Shehan, 2003:437). Kondisi tersebut ditemukan pada Subyek (54 th) yang berprofesi sebagai bidan dan telah menjalani perceraian selama ± 6 tahun karena adanya pihak ketiga, dan saat ini hidup bersama kedua anak serta seorang cucu. Subyek mengeluh merasa sulit memaafkan mantan suami dan istrinya dan merasa terganggu ketika menjalankan kegiatan spiritual, mengalami mimpi buruk, dan sulit menerima serta bersikap ramah kepada mantan suami. Selain perasaan dendam, Subyek juga ragu apabila bersikap ramah kepada mantan suami maka anak-anak Subyek akan berharap terhadap hubungan tersebut. Berdasarkan gambaran kasus tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk membantu Subyek mengatasi masalahnya dalam hal relasi antara Subyek dan mantan suami setelah menjalani perceraian dengan menggunakan Family Therapy sebagai bentuk intervensinya. Perhatian terhadap kondisi Subyek tentu merupakan hal utama tetapi dalam menghadapi kasus demikian, maka diperlukan dukungan anggota keluarga sebagai signifikan person yang juga ikut mempengaruhi kondisi psikologis Subyek, sehingga Family Therapy sebagai bentuk intervensi yang sangat memperhatikan keterlibatan semua anggota keluarga, dinilai sebagai suatu intervensi yang sangat sesuai dalam mengatasi masalah yang dialami oleh Subyek. Hasil evaluasi terhadap intervensi yang sedang berjalan, menunjukkan bahwa ada kemajuan pada Subyek dengan terjadinya perubahan perilaku sebagai indikator evaluasi. Subyek sudah sering berkomunikasi dengan mantan suami, lebih dapat berkonsentrasi ketika melakukan kegiatan spiritual, intensitas mimpi buruk juga sudah berkurang.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB Psyco Corner 025/05 Gen p
Uncontrolled Keywords: Family terapi; Pasca perceraian
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF712-724.85 Developmental Psychology
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ503-1064 The family. Marriage. Home
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ503-1064 The family. Marriage. Home > HQ811-960.7 Divorce
Divisions: 11. Fakultas Psikologi > S2 Psikologi
Creators:
CreatorsNIM
Gendhola M. A., 090315185 MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorWoelan Handadari, Dra., M.SiUNSPECIFIED
Thesis advisorSubekti, Drs., E M A., M.Kes., M.PsiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dhani Karolyn Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 07 Jun 2017 17:38
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36235
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item