Noeroel Widajati, S.KM. and Erwin Dyah Nawawinetu, dr. M.Kes. (2008) DAMPAK MONOTONITAS PEKERJAAN TERHADAP KINERJA PADA KARYAWAN BANK X DI SURABAYA. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-authorwida-7303-lp29_08-k.pdf Download (421kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-authorwida-7033-lp29_08.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pekerjaan yang monoton dapat menimbulkan kejenuhan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja tenaga kerja. Salah satu jenis pekerjaan yang dapat dikategorikan monoton adalah pekerjaan karyawan Bank, khususnya teller dan customer service. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak monotonitas pekerjaan terhadap kinerja karyawan bank X yang berlokasi di Surabaya. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bertimbangan bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerja pelayanan dalam rangka peningkatan produktivitas. Rancang bangun penelitian ini adalah observasional deskriptif. Penelitian dilakukan pads seluruh teller dan customer service yang ada di bank X dan 3 cabang pembantu yang jumlahnya 18 orang. Variabel utama yang diteliti adalah kinerja dan monotonitas pekerjaan sedangkan variabel lain yaitu lama waktu adaptasi, penyebab timbulnya rasa bosan , waktu timbulnya rasa jenuh , gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan monoton dan kondisi lingkungan kerja. Hubungan antara monotonitas pekerjaan dengan kinerja dijelaskan secara deskriptif dengan membuat tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasakan pekerjaannya monoton (66,7%) dan salah satu penyebabnya adalah karena sifat pekerjaan yang kurang menantang (22%) ditandai dengan mudahnya beradaptasi terhadap pekerjaan (94,4%) . Rasa jenuh terutama muncul pada jam 14.00-menjelang akhir kerja (33,3%), disusul jam 09.00-12.00 (27,8%) dan jam 13.00-14.00 (27,8%). Keluhan kesehatan yang muncul berkaitan dengan pekerjaan yang monoton adalah migrain (77,6%), sakit maag, sakit kulit dan influenza yang masingmasing sebesar 5,6%, sedang sisanya sebesar 5,6°lo tidak merasakan adanya gangguan kesehatan. Faktor lingkungan yang dirasa mengganggu oleh sebagian kecil tenaga kerja terutama adalah suhu ruangan, penerangan yang kurang memadai. baubauan di tempat kerja dan kebisingan. Sebagian besar nasabah mampu melayani nasabah 100-150 orang per hari. Menurut nasabah, kinerja responden ada dalam kategori jelek sampai sedang. Ada kecenderungan , semakin responden merasakan pekerjaannya monoton, maka semakin menurun kinerjanya. Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan agar manajemen bank X berusaha mnegurangi rasa jenuh karyawannya dengan menerapkan musik kerja pada saat kejenuhan mulai muncul. Suhu ruangan sebaiknya diatur agar mencapai suhu nyaman kerja (24-26 °C), mengatur intensitas penerangan minimal 300 luks dan menyesuaikan kembali tata letaknya sehingga tidak menimbulkan gangguan kenyamanan pada responder.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK-2 LP 29/08 Wid d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Monotonous work, performance | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5548.8 Psychology, Industrial H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG1501-3550 Banking |
||||||
Divisions: | Unair Research > Non-Exacta | ||||||
Creators: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | ||||||
Date Deposited: | 30 Oct 2016 19:01 | ||||||
Last Modified: | 30 Oct 2016 19:01 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40495 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |