RENDY SATYA DARMA, 040117190 (2007) PENGARUH TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. BANGUN ARTA WILAYAH GRESIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-darmarendy-5421-b13607-t.pdf Download (356kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-darmarendy-5421-.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dunia usaha yang semakin berkembang menuntut setiap perusahaan untuk semakin efektif dan efisien dalam setiap aktifitas bisnisnya. Hal itu tentu tidak lepas dari pengaruh kinerja karyawan di setiap departemen dari perusahaan tersebut. Perusahaan apapun jika hendak membangun prestasi dan memuncakkan kinerja organisasinya maka mutlak dan harus membangun kecerdasan, baik kecerdasan pribadi SDM-nya maupun perusahaan. Kecerdasan sendiri diklasifikasikan menjadi 3 yakni, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi tidak menjamin seorang akan meraih kesuksesan, karena IQ hanya menyumbang kira-kira 20% bagi faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, dan yang 80% diisi oleh kecerdasan lainnya yakni kecerdasan emosional (EQ). EQ yang baik seringkali dapat mengantarkan karyawan pada puncak prestasinya, akan tetapi setelah tercapainya prestasi tersebut, mereka terpuruk dalam kekosongan batin. Dalam jangka panjang, kekosongan batin berupa ketakbermaknaan dan stress yang terjadi dapat menyebabkan penurunan produktivitas. Disamping itu, ketakbermaknaan juga dapat menimbulkan hilangnya nilai moral dalam bekerja sehingga pada akhirnya justru dapat menurunkan kinerja itu sendiri. Disinilah peran kecerdasan spiritual (SQ) diperlukan. SQ tidak hanya mengajak untuk memaknai hidup secara lebih bermakna, melainkan lebih dari itu, meraih kebahagiaan sejati, yakni kebahagiaan spiritual. Namun demikian, masih saja terjadi pemisahan antara SQ dengan EQ dalam aktivitas kerja. Masih terjadi disintegrasi antara rasionalitas dunia dengan spirit ketuhanan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya penelitian mengenai pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja. Penelitian ini menggunakan studi populasi atau sensus pada 72 karyawan CV. Bangun Arta Wilayah Gresik dari bagian produksi. Dengan menggunakan uji hipotesis regresi linier berganda, diperoleh hasil penelitian SQ dan EQ secara bersama terhadap kinerja karyawan adalah sangat signifikan dengan nilai p = 0,000 (<0,05). Secara parsial EQ dan SQ tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan nilai p (EQ) 0,000 (<0,05), dan p (SQ) = 0,051 (>0,05). Persamaan dari hasil uji regresi tersebut adalah Y = -0,227 + 0,198X1 + 0,094X2. Koefisien negatif menunjukkan bahwa kinerja tidak ada tanpa adanya variabel bebas (kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual) yang ada dalam model. Koefisien sebesar 0,198 menunjukkan perubahan variabel Xl sebesar 1 satuan akan diikuti perubahan kinerja karyawan sebesar 0,198 dan nilai sebesar 0,094 menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel kecerdasan spiritual (X2) sebesar 1 satuan akan diikuti perubahan yang searah sebesar 0,094 pada kinerja karyawan. Dari hasil tersebut maka disarankan agar CV. Bangun Arta wilayah Gresik membuat program rutin yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual karyawannya.

Actions (login required)

View Item