LILIK HARTATIK, 040113773 E (2005) EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN MENGGUNAKAN "CAMEL" (Studi Kasus pada PT. BPR. "X" Malang). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-hartatikli-5849-a29905-k.pdf Download (350kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 7776.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kesehatan suatu BPR merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik dan pengelola , masyarakat pengguna jasa maupun Bank Indonesia selaku Pembina dan pengawas BPR. Penilaian tingkat kesehatan pada prinsipnya merupakan penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Sumber data berasal dari Laporan Bulanan dan Laporan¬laporan lain baik laporan yang disampaikan secara periodik maupun insidentil. Khusus untuk menilai faktor manajemen disamping digunakan hasil pemeriksaan umum digunakan pula masukan berupa hasil pemeriksaan khusus. Dari hasil analisa disimpulkan bahwa Tingkat Kesehatan BPR. "X" Malang posisi 30 Juni 2005 ditinjau dari unsur Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami penurunan dari sebesar 43,12% menjadi 41,50% tetap tergolong "Sehat" disebabkan pertumbuhan pos-pos ATMR khususnya kredit yang diberikan relatif lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan modal. Rasio KAP membaik dari 3,12% menjadi 2,52% tergolong "Sehat", terutama disebabkan meningkatnya pemberian kredit baru dan menurunnya rasio kredit non lancar dari 3,36% menjadi 2,71% terhadap total kredit yang diberikan. Jumlah PPAP yang telah dibentuk bank posisi 30 Juni 2005 sebesar Rp212.857 ribu, sementara itu Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk (PPAPWD) sebesar Rp215.769 ribu sehingga terdapat kekurangan PPAP sebesar Rp2.912 ribu. Dengan demikian rasio PPAP terhadap PPAPWD menurun dari 101,36% menjadi 98,65% tetap tergolong "Sehat". Secara umum, kualitas manajemen bank yang meliputi aspek manajemen umum dan manajemen risiko relatif cukup baik tercermin dari nilai kredit hasil penilaian manajemen bank sebesar 78 tergolong "Cukup Sehat". Rasio Return on Assets (ROA) yaitu perbandingan antara jumlah laba dengan rata-rata volume usaha dalam 12 bulan terakhir menurun dari 30,17% menjadi 26,04% tergolong "Sehat" tetutama disebabkan pertumbuhan volume usaha relatif lebih besar dibandingkan pertumbuhan laba. Sementara itu rasio efisiensi relatif tetap yakni dari 38,75% menjadi 38,98% tetap tergolong "Sehat". Penyaluran kredit relatif cukup tinggi namun tidak didukung dengan sumber dana yang memadai sehingga LDR bank tercatat 102,36% tergolong "Tidak Sehat", sementara rasio alat likuid bank tercatat sebesar 14,81% masih tergolong "Sehat". Secara umum, pengelolaan bank yang dilaksanakan oleh manajemen berjalan relatif baik tercermin dari hasil penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan faktor CAMEL yang meliputi aspek Permodalan, KAP, Manajemen, Rentabilitas dan Likuidaitas serta kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku posisi 30 Juni 2005 tergolong "Sehat" dengan nilai kredit faktor sebesar 93,13.

Actions (login required)

View Item