MIRDA TRI ARIES CHANDRA,, 141511133149 (2018) Teknik Pembesaran Ikan Kakap Putih (Later calcarifer) Di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo, Jawa Timur. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Surabaya. (Unpublished)
Text (Abstrak)
PKL.PK.BP. 174-18 Cha t Abstrak.pdf Download (140kB) |
|
Text (Fulltext)
PKL.PK.BP. 174-18 Cha t.pdf Restricted to Registered users only until 14 January 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Ikan kakap putih (Lates calcarifer) biasa dikenal dengan nama Giant sea perch, seabass atau barramundi merupakan salah satu jenis ikan laut yang banyak diminati oleh masyarakat. Ikan kakap putih (Lates calcarifer) juga dijadikan sebagai rekreasi perikanan di Australia dan Papua Nugini, serta ikan kakap putih dibudidayakan di Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura, Hong Kong, Taiwan dan di Australia. Ikan kakap dapat dibudidayakan di air payau dan air laut, serta di keramba jaring apung. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau, Jawa Timur pada tanggal 18 Desember sampai 18 Januari 2018. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang adalah metode deskriptif dengan cara melakukan pengamatan langsung, sehingga didapatkan data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil Praktek Kerja Lapang yang dilakukan yakni, teknik pembesaran ikan kakap putih pada keramba jaring apung yang dimulai dari persiapan wadah pembesaran. Sebelum dilakukan penebaran benih ke wadah pembesaran keramba jaring apung dilakukan pembersihan jaring dari organisme dan lumut yang menempel pada jaring. Selanjutnya dilakukan penyediaan benih ikan kakap putih dari penggelondongan dengan ukuran berat benih 30 – 50 gram, kemudian dilakukan penebaran benih yang dilakukan pada pagi hari. Kegiatan setelah penebaran benih ialah dilakukan pemberian pakan berupa pellet dan ikan rucah, dan diikuti dengan perawatan jaring setiap 2 minggu sekali dan pengamatan kualitas air. Parameter kualitas air diukur setiap satu minggu sekali pada pagi hari. Suhu optimum untuk ikan kakap putih di keramba jaring apung antara 28 – 30 oC; pH 7 – 8,5 ; Salinitas 30 – 40 ppt ; dan DO 3 – 5,8 mg/L. Pencegahan hama dan penyakit ikan kakap putih dilakukan dengan perendaman kedalam campuran 15 liter air tawar dan larutan acriflavin sebanyak 3 ppm selama 5 menit. Pemanenan dilakukan pada saat pagi dan sore hari. Wilayah pemasaran di seputar wilayah Jawa Timur dan pembeli langsung datang ke Balai untuk membeli ikan ikan kakap putih.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PKL.PK.BP. 174-18 Cha t | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Teknik Pembesaran, Ikan Kakap Putih (Later calcarifer) | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH334.9-336.5 Fishery processing | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Budidaya Perairan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | ||||||
Date Deposited: | 14 Jan 2019 02:26 | ||||||
Last Modified: | 14 Jan 2019 02:26 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/78580 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |