New Lyn Sondang Magdalena Simbolon, 040318064 (2007) ANALISIS PENERAPAN JOB ORDER COSTING DALAM UPAYA MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUK UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-simbolonne-8476-a3208-k.pdf Download (346kB)
	Text (FULL TEXT) 7896.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perhitungan harga pokok akan makin penting jika perusahaan memproduksi berbagai macam produk dan melakukan produksinya berdasarkan pesanan (job order), ketika ingin menentukan harga jual dan kontribusi laba masing-masing produk sebagai dasar untuk evalUasi dan memotivasi kinerja masing-masing bagian. PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil yang berproduksi berdasarkan pesanan. Produk utamanya adalah benang dalam berbagai jenis dan ukuran. Perusahaan ini menerapkan sistem biaya standar sebagai perencanaan dalam proses produksinya sehingga diharapkan mampu mengendalikan biaya produksi. Alat yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis selisih biaya¬biaya produksi yang terjadi untuk pengendalian biaya produksi adalah sistem biaya standar. Dengan ditentukannya harga pokok standar, maka pada setiap akhir periode dapat dilakukan perbandingan antara biaya produksi yang telah distandarkan sebelumnya dengan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi. Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan selisih (varian). Identifikasi dan laporan selisih adalah tahap pertama menuju pengendalian selisih dan perbaikan operasi. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang "Analisis penerapan Job Order Costing dalam upaya menghitung harga pokok produk untuk pengendalian biaya produksi pada PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES DI SURABAYA". Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa perusahaan sudah menerapkan sistem biaya standar, akan tetapi belum diterapkan secara optimal karena selisih atau varian yang terjadi belum dievaluasi sepenuhnya. Perusahaan cenderung hanya melakukan analisis varian untuk bahan baku saja, untuk mengetahui varian harga dan varian kuantitas pemakaian bahan baku. Akibatnya perusahaan tidak dapat mencapai realisasi sesuai standar yang telah ditetapkan sehingga pengendalian biaya produksi sulit dilakukan dan efisiensi biaya yaitu terhindar dan pemborosan biaya pun tidak optimal. Oleh karena itu, pengendalian biaya hendaknya diterapkan dengan optimal dengan melakukan analisis varian untuk semua sumber daya, tidak hanya untuk bahan bake saja. Sehingga atas penyimpangan yang terjadi dapat diketahui penyebab terjadinya selisih dan mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya selisih, sehingga dapat dilakukan tindakan korektif.

Actions (login required)

View Item