NURINDRA AJENG SAVITRI, 121211233002 (2019) ALICE ACCEPTANCE IN HER EARLY ONSET ALZHEIMER IN LISA GENOVA’S NOVEL ENTITLED STILL ALICE: A NEW CRITICISM STUDY. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text FS.BE.89-19 Sav a abstrak.pdf Download (168kB)
	Text FS.BE.89-19 Sav a daftar isi.pdf Download (171kB)
	Text FS.BE.89-19 Sav a daftar pustaka.pdf Download (93kB)
	Text (FULLTEXT) FS.BE.89-19 Sav a.pdf Restricted to Registered users only until 17 October 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas tentang isu penerimaan diri dan proses untuk mendapatkannya ketika berada dalam masa – masa sulit tentang tokoh utama dalam novel berjudul Still Alice karya pengarang bernama Lisa Genova dengan tokoh utama Alice Howland. novel yang digunakan sebagai obyek penelitian bercerita tentang perjuangan Alice Howland meraih penerimaan diri dalam masa sulitnya setelah dokter mendiagnosa dengan penyakit Early Onset Alzheimer hingga membuatnya tenggelam dalam depresi berat dan hampir pernah merencanakan mengakhiri hidup. Alice berusaha mendapatkan penerimaan dari orang – orang sekitarnya seperti suaminya sendiri, ketiga anaknya dan juga koleganya di kantor. Penulis menggunakan teori New Criticism sebagai teori utama. Untuk melengkapi penelitian ini maka analisis hanya di fokuskan pada bagaimana kesatuan formal elemen yang disebut Organic Unity untuk mengungkapkan tema dari novel. Metode analisis kualitatif digunakan sebagai sarana untuk memudahkan menemukan makna yang terdapat pada percakapan antara tokoh dalam novel, simbol yang disebutkan dalam novel yang dikaitkan dengan karakter utama maupun karakter pendukung atau dari narasi pikiran tokoh tersebut. Atau dengan kata lain, metode digunakan supaya mampu menemukan makna dari novel tersebut. Sehingga dapat di simpulkan bahwa penelitian ini membahas tentang perjuangan untuk meraih penerimaan diri dari orang sekitar yang ternyata tidak berjalan dengan mudah. Karena untuk bisa mencapai tahap diterima membutuhkan satu kerjasama yang terdiri dari si pelaku sendiri dan keluarga sebagai representasi orang lain yang ada di sekitarnya. Setelah kerjasama terjalin dengan baik maka selanjutnya akan tercapai tahap penerimaan dari kedua belah pihak baik penerimaan atas diri si pelaku sendiri maupun penerimaan atas diri si pelaku dari orang lain.

Actions (login required)

View Item