REFI ANTA FITRI, 041411223052 (2019) ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK TERBAIK MENGGUNAKAN ANALYTIC NETWORK PROCESS PADA PT ASSANA KONSULT INDONESIA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (266kB)
	Text (DAFTAR ISI) Daftar Isi.pdf Download (223kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (247kB)
	Text (FULLTEXT) B 335-19 Fit a.pdf Restricted to Registered users only until 1 November 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Faktor lingkungan saat ini menjadi aspek yang sangat dipertimbangkan dalam industri manufaktur. Pelanggan sudah sadar akan kelestarian lingkungan sehingga menuntut produk yang ramah lingkungan. Permintaan ini perlu direspon perusahaan dengan melakukan supply chain management yang lebih peduli pada lingkungan yakni green supply chain management (GSCM). Aktivitas yang sangat penting dalam GSCM adalah pemilihan supplier untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan operasional perusahaan. Pemilihan supplier memerlukan kriteria perusahaan yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu metode pemilihan supplier yag digunakan adalah kriteria ekonomi dan kriteria lingkungan. Metode ini tidak hanya mengukur satu supplier saja, tetapi juga dapat dibandingkan hasil skornya dengan supplier yang lain. Hal ini yang dapat membantu manajemen untuk memilih supplier lebih objekitif. Manajemen dapat memilih supplier dengan kriteria dan masing masing kriteria akan diberi bobot prioritas paling diutamakan oleh manajemen. Peneliti menganalisa pembobotan kriteria ini dengan melakukan metode analytic network process. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur furniture yang sudah berdiri sejak tahun 2008 di Sidoarjo. Perusahaan menggunakan cara tradisional berdasarkan harga dan kualitas untuk memilih supplier, sehingga peneliti berusaha merumuskan bobot pemilihan supplier yang bertujuan untuk membantu manajamen memilih supplier dengan objektif dan efektif. Hasil penelitian ini mengindikasikan manajemen memprioritaskan harga produk yang ditawarkan oleh supplier daripada kriteria yang lain. Kemudian manajemen mempertimbangkan kebijakan supplier dalam memperdulikan aspek lingkungan khususnya pada pemilihan bahan mentah yang digunakan dan pengendalian polusi. Setelah itu prioritas selanjutnya adalah kualitas kayu yang ditawarkan supplier. Selanjutnya adalah kriteria delivery.

Actions (login required)

View Item