Rina Mutya Suzliana (2020) Pengaruh Penambahan Asam Hialuronat Terhadap Efektivitas, Iritabilitas Dan Stabilitas Sediaan Gel Freeze Dried Amniotic Membran Stem Cell Metabolite Product Sebagai Antiaging. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Download (282kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRACT KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Download (58kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Download (94kB)
	Text (BAB 1) 4. BAB I PENDAHULUAN KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Download (118kB)
	Text (BAB 2) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Download (384kB)
	Text (BAB 3) 6. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Download (131kB)
	Text (BAB 4) 7. BAB IV METODE PENELITIAN KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Download (229kB)
	Text (BAB 5) 8. BAB V HASIL PENELITIAN KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. BAB VI PEMBAHASAN KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2023. Download (117kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 10. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2023. Download (40kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA KKC KK TF.01-20 Suz p .pdf Download (142kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN KKC KK TF.01-20 Suz p.pdf Restricted to Registered users only until 13 August 2023. Download (353kB) | Request a copy

Abstract

Penuaan kulit adalah proses biologis kompleks yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik ke tubuh. Paparan sinar ultraviolet (UV) merupakan salah satu sumber utama kerusakan kulit yang dikenal dengan photoaging. Hal ini menunjukkan meningkatnya Reactive Oxidative Stres (ROS) yang dapat menyebabkan kerusakan pada molekul DNA, asam lemak, karbohidrat dan protein, termasuk kolagen dan elastin. Secara klinis, kulit menua ditandai dengan hilangnya kelembaban, tekstur kasar, pigmentasi tidak teratur, warna kekuningan, telangiectasia, kerutan, penipisan kulit dan garis-garis halus (Weihermann et al.,2016). Berbagai terapi medis dan kosmetik topikal digunakan untuk mengurangi dan menghilangkan gejala penuaan. Salah satu bahan aktif yang popular digunakan adalah Amniotic Membran Stem Cell Metabolit Produk (AMSC-MP) (Prakoeswa, 2018). Amniotic Membran Stem Cell Metabolit Produk adalah yang mengandung growth factor dan sitokin yang dapat memicu migrasi fibroblast dan produksi kolagen. AMSC-MP memiliki beberapa kekurangan untuk diformulasi dalam sediaan topikal, seperti berat molekul yang besar (>20 KDa) membuat AMSC-MP tertahan di stratum corneum sehingga penetrasi kulit yang rendah (Prakoeswa,2018). Hal tersebut menyebabkan AMSC-MP membutuhkan formulasi yang tepat untuk mendapatkan produk dengan biovailabilitas baik, efektif dan dapat berpenetrasi ke dalam lapisan kulit (Korkmaz et al.,2013). Penggunaan AMSC-MP dikombinasi dengan asam hialuronat dapat memperbaiki dan menyembuhkan luka (wound healing) (Susilo, 2011). Asam hialuronat selain berfungsi sebagai enhancer juga merupakan glikosaminoglikan yang berperan dalam mengikat dan menahan molekul air. Kulit yang mengalami photoaging jumlah asam hialuronatnya mengalami penurunan sehingga menyebabkan kurangnya kemampuan untuk menahan air yang menyebabkan kulit mengalami hidrasi, kerutan dan perubahan elastisitas dan menurunnya turgiditas dan kapasitas untuk mendukung mikrovaskular kulit (Inoue, 2017). Asam hialuronat menyebabkan perpanjangan fibroblast yang dapat meningkatkan produksi kolagen dan menstimulasi growth factor β dan pertumbuhan jaringan ikat sehingga dapat memperbaiki faktor aging pada kulit (Landau et al.,2015). Selain asam hialuronat, AMSC-MP sebagai makromolekul memerlukan enhancer khusus untuk membantu penetrasinya. Salah satu enhancer yang baik untuk makromolekul adalah SPACE Peptide (Chen,2014). SPACE Peptide merupakan enhancer yang dapat digunakan untuk membantu penetrasi bahan aktif dengan ukuran yang besar (>25 KDa). SPACE Peptide melokalisasi dermis dan peptide linier menembus kulit dan makromolekul hidrofobik. SPACE Peptide tidak mengubah penghalang lipid kulit tetapi SPACE Peptide berinteraksi dengan protein kulit dan menginduksi perubahan pada struktur sekunder protein kulit (α-heliks, β-sheet, random coils dan turns) (Kumar, 2015). Penelitian ini membandingkan efektivitas, iritabilitas dan stabilitas fisik gel AMSC-MP sebagai anti aging dengan beberapa variasi konsentrasi asam hialuronat yang dikombinasi dengan SPACE Peptide, dimana Formula I (FI) (AMSC 0,08%; tanpa HA dan tanpa SPACE Peptide), Formula II (FII) (AMSC 0,08%; tanpa HA dan SPACE Peptide 0,016%), Formula III (FIII) (AMSC 0,08%; HA 0,01% dan SPACE Peptide 0,016%), Formula IV (FIV) (AMSC 0,08%; HA 0,02% dan SPACE Peptide 0,016%) dan Formula V (FV) (AMSC 0,08%; HA 0,04% dan SPACE Peptide 0,016%). Dari hasil uji karakterisasi gel asam hialuronat diperoleh hasil pH 5,26-5,37 dan memenuhi standar sediaan gel yang dipersyaratkan yaitu 4,5-6,5. Daya sebar 6,13-6,50 dan memenuhi standar sediaan gel yang dipersyaratkan yaitu 5-7 cm. Uji efektivitas in vivo menggunakan kulit punggung mencit jantan yang dilakukan yaitu uji penembusan kulit dan uji aktivitas antiaging. Hasil uji penembusan kulit dengan rhodamin β dengan pengamatan selama pengamatan selama 0,5; 1 dan 2 jam menunjukkan bahwa formula dengan penambahan SPACE Peptide mampu menembus kulit dengan baik dan gel AMSC-MP dengan asam hialuronat yang lebih banyak memiliki kemampuan menembus kulit yang lebih dalam dibandingkan dengan AMSC-MP dengan jumlah asam hialuronat yang lebih sedikit. Uji aktivitas antiaging dilakukan dengan mengamati kerapatan kolagen pada preparat hispatologi dengan pewarnaan Masson Trichome setelah 14 hari penggunaan AMSC-MP dan jumlah fibroblast pada preparat hispatologi dengan pewarnaan Hematoxilin eosin setelah 14 hari penggunaan AMSC-MP. Hasil uji kerapatan kolagen menunjukkan hasil perbedaan bermakna antara perlakuan UV dengan FV (AMSC 0,08%; HA 0,04% dan SPACE Peptide 0,016%) dan jumlah fibroblast menunjukkan perbedaan bermakna pada FIV (AMSC 0,08%; HA 0,02% dan SPACE Peptide 0,016%) dan FV (AMSC 0,08%; HA 0,04% dan SPACE Peptide 0,016%). Uji iritasi dilakukan secara in vivo dengan menggunakan kulit punggung mencit jantan. Hasil skoring uji iritasi pada preparat hispatologi dengan pewarnaan Hematoxilin eosin setelah 24 jam aplikasi sediaan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada skor iritasi gel AMSC-MP HA Hasil Uji stabilitas fisik selama 28 hari menunjukkan bahwa gel AMSC-MP HA stabil pada penyimpanan pada pengukuran pH dan daya sebar dan pada uji stabilitas kimia dengan pengukuran kadar growth factor TGF β dengan menggunakan ELISA kit pada FI, FIII dan FV dengan penyimpanan 21 hari menunjukkan penurunan kadar growth factor TGF β yaitu pada FI dengan kadar rata-rata 922,97 ± 14,72 pada hari ke-0 dan 478,79 ± 1,15 pada hari ke-21 ; FIII dengan kadar rata-rata 929,372 ± 11,23 pada hari ke-0 dan 481,97 ± 8,10 pada hari ke-21 dan FV dengan Kadar rata-rata 1162,46 ± 20,62 pada hari ke-0 dan 731,55 ± 11,53 pada hari ke-21

Actions (login required)

View Item