Lintang Persadaningrum (2020) Social Memory Masyarakat Tentang Jalan Tunjungan Sebagai Koridor Cagar Budaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (752kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (722kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (836kB) |
|
Text (BAB I)
4. BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB II)
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 5 November 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 5 November 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 5 November 2023. Download (721kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
|
Text
10-EMBARGO 071511733084_Lintang Persadaningrum - Lintang Persada.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB) | Request a copy |
Abstract
Koridor Tunjungan hadir dalam bentuk ruang publik, dimana ruang publik tersebut merupakan ruang yang aktif mengontrol dan membentuk kesadaran masyarakat pada keragaman, kedalaman, keluasan memori kolektif itu berada Kemampuan untuk mengingatnya sering kali bergantung dengan kekuata lingkungan itu berasal. Koridor Tunjungan hadir dalam bangunan cagar budaya nasional, dimana bangunan tersebut masih utuh terjaga kelestariannya, oleh sebab itu ingatan bersejarah tentang jalan Tunjungan akan tetap tumbuh, hidup dan terajut antar lintas generasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Memori Kolektif dari Halbwachs, sangat relevan karena ingatan seseorang tak hanya menjadi ingatan milik pribadi tetapi milik masyarakat karena berkembang dan terawat oleh hubungan antar individu satu dengan yang lain dalam ingatan masa lalu yang sama dengan ingatan berbeda. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif menggunakan teknik penentuan informan dengan menggunakan informan kunci, utama, dan pendukung. Memori seseorang hanya menjadi bagian dari memori kolektif bila mampu membawa atau mentransformasikan memori pribadi ke memori kolektif. Memori kolektif alihalih tidak bisa disimpan dengan aman dalam suatu ruang publik, kestabilannya bergantung pada pelestarian ingatan melalui kegiatan, oleh karena itu Tunjungan terus berbenah dengan terlaksananya program revitalisasi serta inovasi berupa event Mlaku – Mlaku nang Tunjungan. Agar Tunjungan kembali ramai serta memori kolektif masyarakat pada sejarah masa lalu tetap terjaga dan teringat seiring berjalannya waktu. Efektif karena dapat membangkitkan ekonomi dengan sajian bangunan koridor cagar budaya masa lampau dalam kemasan kebangsaan, dengan begitu suatu wacana memori kolektif dapat menyinkronkan, mengatasi, dan menyelaraskan atas kontradiksi-kontradiksi dari memori.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.Ant.47-20 Per s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Jalan Tunjungan, Memori kolektif, Sejarah, Cagar budaya | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) > H1-99 Social sciences (General) | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | hardiansah pramana abdilah | ||||||
Date Deposited: | 03 Dec 2020 19:29 | ||||||
Last Modified: | 03 Dec 2020 19:29 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/100590 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |