Kamila Dwi Febrianti (2020) Hubungan Kebiasaan Minum Kopi, Konsumsi Snack, Dan Durasi Tidur Dengan Status Gizi Lebih. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (402kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK .pdf Download (71kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (284kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I.pdf Download (110kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2024. Download (677kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2024. Download (273kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2024. Download (483kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2024. Download (748kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2024. Download (369kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 10. BAB VII.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2024. Download (212kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (251kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2024. Download (2MB) | Request a copy
	Text (KESEDIAAN PUBLIKASI) 13. KESEDIAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only until 11 January 2024. Download (639kB) | Request a copy

Abstract

Dewasa merupakan kelompok usia yang berisiko mengalami gizi lebih. Gizi lebih dapat disebabkan karena asupan zat gizi dari kebiasaan minum kopi dan konsumsi snack, durasi tidur, aktifitas fisik, dan lainnya. Selama pandemi COVID-19, ada perubahan perilaku konsumen kedai kopi karena penerapan kebijakan PSBB oleh pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebiasaan minum kopi, kebiasaan konsumsi snack, dan durasi tidur dengan status gizi lebih konsumen kedai kopi usia dewasa awal Kota Surabaya selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancang bangun cross sectional. Pengumpulan data meliputi pengukuran berat badan, wawancara menggunakan kuesioner karakteristik responden, food recall 2 x 24 jam, SQ-FFQ, dan durasi tidur. Analisis data menggunakan uji chi square dan uji risk estimate. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan minum kopi ready to drink (p=0,000), kebiasaan minum kopi instan bubuk atau kopi bubuk (p=0,000), kebiasaan minum kopi espresso based (p=0,000), frekuensi minum kopi (p=0,023), volume minum kopi (p=0,000), kebiasaan minum kopi malam hari (p=0,000), konsumsi gula pasir pada kopi (p=0,000), konsumsi gula cair pada kopi (p= 0,000), konsumsi gula merah pada kopi (p=0,000), frekuensi konsumsi snack (p=0,007), %energi dari snack (p=0,004), dan durasi tidur (p=0,007) dengan gizi lebih. Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan minum kopi manual brew (p=0,144), kebiasaan minum kopi pagi hari (p=1,000), kebiasaan minum kopi siang hari (p=0,423), kebiasaan minum kopi sore hari (p=0,206), dan asupan gula dalam sehari (p=0,052 dengan gizi lebih. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu responden dengan gizi lebih cenderung memiliki kebiasaan minum kopi yang sering dengan kandungan gula tinggi, sering mengonsumsi snack serta memiliki durasi tidur yang kurang. Responden yang tidak gizi lebih cenderung meminum kopi dengan kandungan gula yang rendah, jarang mengonsumsi snack dan memiliki durasi tidur cukup. Responden diharapkan menormalkan status gizi dengan mengatur konsumsi gula.

Actions (login required)

View Item