Praptini Yulianti, - and Nuri Herachwati, - and Sedianingsih, - (2000) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konflik Pada Dosen Di Universitas Airlangga. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)

Text KKB 658.3 YUL A - 2.pdf Download (3MB)

Abstract

Pandangan tentang konflik yang lebih realistis adalah bahwa konflik tidak dapat dihindari. Semua ketidaksetujuan mengandung konflik, akan tetapi hal itu tidak perlu menimbulkan pertengkaran yang hebat. Para pimpinan organisasi percaya, bahwa konflik tidak dapat dielakkan dan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk truktur organisasi itu sendiri, sistem peniJaian kinerja dan bahkan oleh sesuatu yang kelihatannya tidak penting seperti desain fisik kantor dan perlengkapannya. Para memimpin oraganisasi ini selanjutnya merasa bahwa jika kedua belah pihak yang berkonflik dalam kondisi dewasa dan percaya diri, apapun masalah yang timbul seharusnya dapat dipecahkan. Kenyataannya, kinerja organisasi yang optimal memerlukan tingkat konflik yang optimal. Tanpa konflik akan ada rasa tidak memerlukanperubahan. Tetapi, harus disadari bahwa terlalu banyak konflik sangat tidak diinginkan. Konflik dapat menambah atau mengurangi kinerja organisasi. Stephen P. Robin membedakan konflik menjadi konflik fungsional dan konflik disfungsional . Dalam pandangan organisasi , konflik fungsional adalah konfrontasi diantara kelompok yang menguntungkan organisasi. Konflik disfungsional adalah konfrontasi antar kelompok orang mengganggu kinerja organisasi. Tugas manajemen adalah mengelola tingkat konflik untuk mencapai kinerja yang optimal karena konflik tidak dapat dielakkan dan arus dikelola. Pandangan bahwa konflik harus dihilangkan adalah tidak realistis dalam organisasi modern. Berdasarkan uraian-uraian yang diutarakan di atas, maka penelitian ini ingin kinerja dosen di Universitas Airlangga.

Actions (login required)

View Item