Model Pemberdayaan Perempuan Pesisir dalam Kesetaraan Pendidikan pada Masyarakat Miskin di Provinsi Jawa Timur.

Sudarso, - and Philipus Keban, - and Sutrisno, - (2018) Model Pemberdayaan Perempuan Pesisir dalam Kesetaraan Pendidikan pada Masyarakat Miskin di Provinsi Jawa Timur. Laporan Penelitian. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya.

[img] Text (LAPORAN PENELITIAN)
KKB LP.62-19 Sud m.pdf

Download (7MB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model alternatif untuk mewujudkan kesetaraan pendidikan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan gender pada masyarakat pesisir yang miskin di Provinsi Jawa Timur. Teori utama yang digunakan untuk menganalisis adalah Pertama, Davis & Gergen, yang melihat bahwa pembentukan identitas dan peran perempuan dan laki-laki adalah produk dari konstruksi budaya dan nilai-nilai ideologi dominan kelompok tertentu. Perkembangan perilaku manusia dan identitas individu lebih dipengaruhi oleh budaya. dan Kedua, Herbert Mead, yang terkenal dengan teori interaksionis simbolik yang lebih luas menjelaskan bahwa aktifitas komunikatif yang dilakukan oleh individu- individu manusia dan memahami apa artinya itu dalam kehidupan kulturalnya. Penelitian pada 65 nara sumber, yaitu: Perempuan miskin, Guru, dan Pemuka masyarakat, dilakukan di 3 Kabupaten: (1) Kabupaten Blitar mewakili pesisir selatan (Budaya Jawa-Mataraman), (2) Kabupaten Lamongan mewakili pesisir utara (Budaya Jawa-Utara) dan (3) Kabupaten Sampang mewakili pesisir Madura (Budaya Madura). Tipe penelitian ini adalah kualitatif, yaitu dengan menjaring data-data kualitatif lewat pedoman wawancara (indepth interview). Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini, dilakukan di 3 Kabupaten di Jawa Timur itu menghasilkan temuan sebagai berikut: Secara garis besar, beberapa temuan pokok yang diperoleh dari hasil kajian lapangan dan analisis data sekunder yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: Pertama, di kultur Madura dan Jawa, Konsep pendidikan bagi perempuan selalu dikaitkan dengan peran domestik. Kedua, Perempuan Madura dan Jawa mengalami tekanan kultural dan struktural dalam mengakses pendidikan, terutama perempuan yang berasal dari keluarga miskin. Ketiga, model pemberdayaan berbasis kearifan lokal lebih tepat dalam mengeliminasi ketidaksetaraan Pendidikan bagi perempuan. Kata kunci: Perempuan, Madura, Jawa, Pendidikan

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Additional Information: KKB LP.62-19 Sud m
Uncontrolled Keywords: Pemberdayaan Perempuan, Kesetaraan Pendidikan, Masyarakat Miskin
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV697-3024 Special classes > HV1442-1448 Women
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV4023-4470.7 Poor in cities. Slums
L Education > L Education (General) > L7-991 Education (General)
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
Sudarso, --
Philipus Keban, --
Sutrisno, --
Depositing User: S.Sos. Sukma Kartikasari
Date Deposited: 19 Apr 2022 03:47
Last Modified: 19 Apr 2022 03:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/115543
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item