PERBANDINGAN TINGKAT ANSIETAS MAHASISWA KEDOKTERAN YANG DITERIMA MELALUI JALUR SNMPTN, SBMPTN DAN MANDIRI DAN KECENDERUNGAN CABIN FEVER DALAM MELAKSANAKAN UJIAN BLOK PADA MASA PANDEMI

Nathania Maulina, - and Margarita Maria Maramis, Margarita and David Sontani Perdanakusuma, - and Lilik Djuari, - (2021) PERBANDINGAN TINGKAT ANSIETAS MAHASISWA KEDOKTERAN YANG DITERIMA MELALUI JALUR SNMPTN, SBMPTN DAN MANDIRI DAN KECENDERUNGAN CABIN FEVER DALAM MELAKSANAKAN UJIAN BLOK PADA MASA PANDEMI. Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia, 6 (2). pp. 1607-1617. ISSN 2548 -1398

[img] Text (Artikel)
33. PERBANDINGAN TINGKAT.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Kualitas Karil & Kesesuaian Bidang Ilmu)
C-33.pdf

Download (79kB)
[img] Text (Turnitin)
33. PERBANDINGAN TINGKAT ANSIETAS MAHASISWA KEDOKTERAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Laik Etik)
33.pdf

Download (646kB)
Official URL: https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/synt...

Abstract

Abstract Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat kecemasan mahasiswa kedokteran yang diterima melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional yang melibatkan 244 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2020. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner Cabin Fever Scale dan State Trait Anxiety Inventory yang dilakukan sebanyak dua kali. , yaitu sebelum dan sesudah ujian blok. Hasil: Sebagian besar siswa yang diterima melalui jalur SNMPTN (90,4%), SBMPTN (89,3%), dan mandiri (89,7%) merasa cukup cemas. Sebelum menghadapi ujian blok, mayoritas siswa yang diterima melalui jalur SNMPTN (90,4%), SBMPTN (94,7%), dan mandiri (89,8%) merasa cukup cemas. Setelah menghadapi ujian blok, mayoritas siswa yang diterima melalui jalur SNMPTN (92,3%), SBMPTN (88,0%), dan mandiri (83,8%) merasa cukup cemas. Tidak ada hubungan antara jalur masuk dengan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah ujian blok (p = 0,493 dan p = 0,442). Sebagian besar siswa (50,8%) mengalami demam kabin yang parah. Ada hubungan antara cabin fever dengan kecemasan sebelum melakukan tes blok (p < 0,001), tetapi tidak dengan kecemasan setelah melakukan tes blok (p = 0,387). Tidak ada hubungan antara jalur penerimaan dengan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah ujian blok. Ada hubungan antara demam kabin dengan kecemasan sebelum melakukan tes blok, tetapi tidak dengan kecemasan setelah melakukan tes blok.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General)
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran Jiwa
Creators:
CreatorsNIM
Nathania Maulina, -UNSPECIFIED
Margarita Maria Maramis, MargaritaNIDN8831010016
David Sontani Perdanakusuma, -NIDN0005036010
Lilik Djuari, -NIDN0030036508
Depositing User: arys fk
Date Deposited: 22 Apr 2023 15:45
Last Modified: 07 Aug 2023 17:09
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/124397
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item