ISTIQLALIAH DIAN CAHYANI, 071015086 (2014) IMPLEMENTASI JEMBER FASHION CARNAVAL SEBAGAI BAGIAN DARI CITY BRANDING KABUPATEN JEMBER. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2014-cahyaniist-33287-6.abstr-k.pdf Download (248kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 15746.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan implementasi Jember Fashion Carnaval sebagai bagian dari city branding Kabupaten Jember. Peneliti ingin mengetahui implementasi event management sebagai tools dalam upaya city branding. Penelitian ini berangkat dari fenomena persaingan antar kota di era globalisasi, otonomi daerah dan kebutuhan identitas di era informasi. Sehingga memunculkan fenomena city branding yang memiliki kompleksitas dibandingkan product branding. Selain itu, karena adanya fenomena perkembangaan penggunaan event dalam city branding. Tinjauan pustaka yang digunakan adalah mengenai brand dan branding, city branding, event sebagai upaya city branding, dan event management. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, tipe deskriptif, metode studi kasus, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipan, studi dokumentasi dan kepustakaan. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk mendapat kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah. Konsep yang ditawarkan JFC adalah global, modern dan internasional dengan city slogan “World Fashion Carnival City”. Konsep ini mampu menjadi identitas baru yang mengantarkan Kabupaten Jember untuk go international, menciptakan awareness, image, reputation, added value, serta dampak ekonomi, pariwisata dan pengembangan SDM berkelanjutan. Namun menghadapi kompleksitas karena kurang mengangkat nilai-nilai lokal Kabupaten Jember dan kurang mendapatkan dukungan dari pihak internal. Semakin diperkuat dengan adanya eksklusivitas dalam ranah pengonsepan, dan kurangnya pendekatan internal sebab berfokus pada promosi eksternal. JFC juga cenderung menerapkan event branding, bahkan country branding. Serta dalam proses city branding yang dilakukan tidak terlepas dari political factor. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah city branding Kabupaten Jember yang dilakukan belum sepenuhnya berhasil, dan hanya berhenti pada tataran promotion, tourism, dan profit oriented.

Actions (login required)

View Item