KARINA DIAN PRATIWI, 071116006 (2016) POLA PERILAKU PENEMUAN INFORMASI MAHASISWA PENELITI SEJARAH (Studi Deskriptif Tentang Pola Perilaku Penemuan Informasi Mahasiswa Peneliti Sejarah di Layanan Arsip Badan Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur dalam Proses Penulisan Penelitian Sejarah). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (HALAMAN DEPAN) HALAMAN DEPAN.pdf Download (371kB) | Preview
	Text (BAB I) 12.BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (272kB) | Request a copy
	Text (BAB II) 13.BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 14.BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 15.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 16.BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) | Request a copy

Abstract

Layanan arsip merupakan layanan yang meyimpan dan melindungi berbagai macam arsip dari masa lampau hingga masa sekarang yang menjadi bukti dan informasi untuk masyarakat, selain itu arsip-arsip tersebut digunakan oleh para peneliti untuk membantu penulisan karya ilmiahnya. Skripsi ini membahas pola perilaku penemuan informasi mahasiswa peneliti sejarah yang sedang memanfaatkan arsip di layanan arsip Bapersip Jatim dalam proses penulisan penelitian sejarah. Untuk mengetahui perilaku penemuan informasi mahasiswa sejarah, dalam penelitian ini penulis menggunakan model teori perilaku penemuan informasi yang dikemukakan oleh David Ellis (1993) yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying dan ending. Penelitian ini menggunakan metode kuanitatif deskriptif dengan jumlah responden 40 mahasiwa sejarah yang memanfaatkan dan menggunakan arsip di layanan arsip Bapersip Jatim. Data yang dikumpulkan menggunakan penyebaran kuesioner dan wawancara probing. Hasil penelitian ini adalah : 1) Aktivitas awal penemuan informasi mahasiswa peneliti sejarah adalah menentukan topik penelitian terlebih dahulu, mencari beberapa referensi, dan melakukan diskusi. 2) Chaining dengan pengutipan secara langsung (chaining maju) dan melihat lebih lanjut daftar pustaka (chaining mundur). 3) Browsing dengan menelusuri lebih lanjut sumber-sumber informasi seperti buku, internet, penelitian terdahulu, wawancara saksi sejarah. 4) Tahap differentiating sumber informasi sekunder yang paling banyak untuk dijadikan pembanding dengan arsip adalah sumber informasi dari sejarawan dan sumber informasi dari buku. 5) Monitoring melalui pengamatan langsung datang ke layanan arsip. 6) Extracting dilakukan dengan memilah dan memilih informasi dari arsip maupun sumber informasi lain dan menentukan sumber informasi relevan. 7) Verifying atau pengecekan informasi pada beberapa sumber informasi dan yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa peneliti sejarah untuk dicek keakuratan informasinya adalah informasi dari saksi sejarah, penelitian terdahulu, dan internet. 8) Pada tahap akhir peneliti sejarah mempunyai kriteria tersendiri untuk mengakhiri proses pencarian dan penemuan informasi.

Actions (login required)

View Item