Bonifasius Airlangga Putra Wibisono, 071211531023 (2016) DEKONSTRUKSI STANDAR KECANTIKAN MELALUI VIDEO KLIP MUSIK POP. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
13. BAB I - PENDAHULUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (557kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II GAMBARAN UMUM)
14. BAB II - GAMBARAN UMUM.pdf Restricted to Registered users only Download (643kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA)
15. BAB III - ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV PENUTUP)
16. BAB IV - PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
17. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (591kB) | Request a copy |
||
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berfokus pada dekonstruksi standar kecantikan melalui video klip musik pop. Kecantikan berbeda – beda di tiap kebudayaan, bersifat subyektif, dan terus berkembang. Globalisasi menyebarkan ide – ide mengenai standar kecantikan melalui media. Konten – konten mengenai kecantikan akhirnya dijadikan kiblat oleh perempuan – perempuan. Mereka berusaha memenuhi standar kecantikan ‘ideal’ untuk mempertahankan status sosial dan eksistensi diri mereka. Sasaran penelitian ini adalah video klip Pretty Hurts oleh Beyonce dan Try oleh Colbie Caillat. Peneliti berfokus pada adegan – adegan yang menampilkan ide – ide mengenai standar kecantikan. Peneliti menggunakan Teori Semiotik Roland Barthes, untuk melihat makna denotasi dan konotasi dari adegan - adegan di kedua video klip ini. Adegan - adegan dari video Pretty Hurts dan Try dibagi menjadi dua level signifikansi, yakni level signifikansi pertama (denotasi) dan level signifikansi kedua (konotasi). Setiap adegan akan dijelaskan secara denotasi terlebih dahulu, lalu dijelaskan secara konotasi untuk melihat makna yang terkandung di dalamnya. Video Pretty Hurts dan Try berusaha menyampaikan pesan yang sama. Masing – masing video klip ini ingin mengkritik tentang standar kecantikan global dengan cara yang berbeda. Beyonce melalui video Pretty Hurts menolak ide – ide mengenai ‘kecantikan ideal’, melalui tindakannya yang menghancurkan piala – piala dari kontes kecantikan yang telah diikutinya. Tindakannya itu adalah sebuah penolakan terhadap standar kecantikan yang disediakan oleh kontes kecantikan. Di sisi lain, Video Try berusaha mengkritik standar kecantikan global dengan cara yang lebih halus dari video Pretty Hurts. Video Try menampilkan perempuan – perempuan yang bahagia tampil secara alami, yakni tanpa atribut – atribut kecantikan. Kritik mengenai standar kecantikan melalui video Try, tampak pada tindakan dari perempuan – perempuan di video ini yang menanggalkan segala atribut kecantikannya. Penggunaan atribut kecantikan seperti riasan wajah dan wig, hanya mengekang kebebasan dan kebahagiaan mereka.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS K. 19/16 Wib a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Dekonstruksi, Standar Kecantikan, Video Klip, Musik Pop, Pretty Hurts, Try | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE1-9990 Transportation and communications | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Ani Sistarina | ||||||
Date Deposited: | 04 May 2016 01:49 | ||||||
Last Modified: | 04 May 2016 01:49 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/30415 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |