MUCHSINUL ACHSAN, 090214675 M (2005) ANALISIS RELEVANSI GAYA KEPEMIMPINAN WALIKOTA KEDIRI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-achsanmuch-1858-tps410-k.pdf Download (578kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext)
36076.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Masalah kepemimpinan dan Pemerintahan memang menarik sebagai bahan kajian , dengan tampilnya Walikota Kediri sebagai Pimpinan daerah yang menjabat dua kali menarik untuk dibahas, karena dengan kondisi masyarakat Kediri yang majemuk dalam hal ini dibuktikan dengan keadaan masyarakat perkotaam yang berkarakter individualis, disisi lain juga banyaknya keberadaan pondok pesantren yang pola hidupnya paternalistik, serta keadaan perusahaan Gudang Garam yang bisa mendongkrak pendapatan Daerah Kota Kediri, dengan kemajemukan tersebut kota kediri membutuhkan seorang pemimpin yang tangguh, kuat dan professional, munculnya A. MAschut sebagai Walikota menjadi jawaban dari kondisi kemajemukan tersebut karena Walikota Maschut dalam memimpin mempunyai cirri - ciri kepemimpinan yang fleksibel, yakni perhatian terhadap bawahan maupun kepada masyarakat secara langsung menjadi ciri yang utama kepemimpinan Walikota Maschut Walaupun saat ini banyak kalangan yang mempertanyakan kesiapan dan keseriusan aparatur pemerintah Indonesia untuk mewujudkan pemerintahan yang adil dan bersih, disamping itu tuntutan masyarakat lebih progresif dan dinamis menjadi tugas yang berat untuk memposisikan pemerintah sebagai pelayan masrakat.oleh sebab itu dengan kondisi yang demikian dibutuhkan kerja yang ekstra keras secara kolektif antara pemimpin di Pemerintahan dan bawahannya serta masyarakatnya. Dari latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan; pertama, untuk mengetahui gaya kepemimpinan walikota Kediri, kedua, untuk mengetahui iklim organisasi yang terjadi di pemerintah kota Kediri, dan yang ketiga untuk mengkaji relevansi gaya kepemimpinan walikota kediri dan iklim organisasi terhadap prestasi kerja secara organisaional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan objek penelitian Walikota Kediri selaku pimpinan organisasi di pemerintahan Kota Kediri, data yang diambil merupakan pengakuan walikota terhadap kepemimpinannya, melalui wawancara. Hasil data yang berasal dari pemaparan dan pengakuan walikota terhadap kepemimpinannya tersebut kemudian dikonfirmasikan dengan penilian bawahan atau aparat pemerintah daerah yang mengenal dan berinteraksi kepada walikota, konfirmasi ini dilakukan dengan instrument penelitian 41 instrumen kuisioner yang disebarkan untuk menilai gaya kepemimpinan, iklim organisasi, prestasi kerja, sesuai dengan kejadian dan fakta yang terjadi sebagai mana yang dirasakan aparat dan masyarakat. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah, Gaya kepemimpinan walikota, Iklim Organisasi Pemerintah Kota, serta prestasi kerja secara organisasional. Sedangkan tehnik analisis data yang digunakan adalah, interpretative understanding yaitu penafsiran atau pemaknaan data dengan masalah yang ada atau terhadap data yang saling berhubungan untuk mendapatkan kesimpulan sementara yang diapakai landasan untuk mengumpulkan data selanjutnya. Untuk menganaliisa data, tidak hanya saat penelitian selesai dilakukan, akan tetapi juga pada saat data dikumpulkan dilapangan sehingga terdapat kesinambungan. Sedangkan data dari hasil jawaban aparat dan masyarakat melalui kuesioner ditabulasi dalam tabel , dihitung frekuensi jawaban yang sama kemudian diprosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, gaya kepemimpinan walikota Kediri menurut pengakuan walikota sikap kepemimpinanya diderivasi dari sikap profesionalisme , konsep ini menekankan segala sesuatu dalam bekerja ditekankan kepada kemampuan individu dan kelompok kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang fleksibel ,sehingga gaya kepemimpinan walikota merupakan gaya kepemimpinan yang situasional yang dibuktikan juga dengan persepsi aparat bawahannya dan masyarakat yang menunjukkan kepemimpinan dengan ciri- ciri yang dimiliki oleh walikota seperti, gaya kepemimpinan direktif, sportif dan partisipatif. Dari kuesioner yang berhasil dikumpulkan pada aparat dan tokoh masyrakat di kota kediri tiga jawaban terbanyak adalah: 91% mengatakan gaya kepemimpinan Waikota kediri dalam menjalankan pemerintahan dengan gaya Direktif, 84.6% mengatakan supportive, dan 82.2% mengatakan partisipatif Sedangkan strategi kepemimpinan yang digunakan Walikota kediri cenderung pada strategi partispatif, hal ini didasarkan pada hasil wawancara dengan walikota mengenai startegi kepemimpinan yang selalu melibatkan aparatnya dalam merumuskan dan mengaplikasikan program kerjanya. Dengan demikian walikota berusaha mengoptimalkan fungsi dari SDM aparat dengan mengajak bersama-sama terjun langsung ditengah-tengah masyarakat,sehingga para aparat dapat mengerti luas dan tanggung jawabnya sebgai abdi masyarakat secaa baik, benar dan terarah. Sedangkan iklim organisasi dari penilaian aparat dan masyarakat yang dikembalikan kepada peneliti menurut pengakuan aparat 73 % mengatakan fleksibel 66.7 % mengatakan adanya kepercayaan dan keterbukaan,75 % mengatakan simpatik dan memberi dukungan,73% mengatakanpekerjaan yang beresiko,73 % mengatakan jujur dan saling menghargai,66.6 % mengatakan tumbuhnya kepribadian. jadi iklim organisasi yang terjadi di pemerintah kota Kediri tercipta iklim yang kondusif. Sedangakan dari prestasi kerja yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan iklim organisasi cukup baik, hal ini dibuktikan dengan pengakuan aparat dan penilaian dari masyaraat bahwa , mengatakan kuantitas kerja 71.6 % diukur dari kualitasnya 86.3 % dari ketepatan waktu 76.6% Dengan demikian tesis yang menyatakan kemampuan birokrasi saat ini sedang sakit ternyata tidak terbukti hal ini bisa ditunjukkan dengan data dalam penelitian ini menggambarkan bahwa kepemimpinan profesioal yang menggunakan gaya kepemimpinan sitasional akan menciptakan iklim yang kondusif bisa mempengaruhi prestasi kerja yang cukup baik.
Actions (login required)
 |
View Item |