Mohamad Ricky Sabastian, 071511533087 (2019) PENERIMAAN KHALAYAK REMAJA TERHADAP EROTISME PEREMPUAN DI MEDIA SOSIAL : STUDI KASUS AKUN INSTAGRAM @MAGA.FAKA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
ABSTRAK.pdf Download (134kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (135kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (128kB) |
|
Text (FULLTEXT)
Fis K 85 19 Sab p.pdf Restricted to Registered users only until 23 September 2022. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
JURNAL_MOHAMAD RICKY SABASTIAN_071511533087.pdf Download (524kB) |
Abstract
Penelitian ini membedah bagaimana khalayak remaja dalam menginterpretasi karya yang terpampang dalam karya fotografi erotis @maga.faka di Instagram. Peneliti menggaet enam orang informan yang diidentifikasi sebagai khalayak. Proses penelitian dilakukan secara langsung di Kota Surabaya antara 2018 akhir hingga pertengahan 2019. Penelitian ini menjadi penting untuk mengetahui bagaimana proses penerimaan khalayak remaja dalam menginterpretasi erotisme, selain itu juga untuk melihat bagaimana khalayak remaja mengidentifikasi karya Agam Dwi Nurcahyo sebagai wujud objektifikasi terhadap tubuh perempuan. Metode yang digunakan adalah Reception Analysist besutan Stuart Hall. Selain itu penelitian kualitatif ini menggunakan teknik wawancara mendalam guna memperoleh data. Penelitian ini menyematkan bagaimana erotisme dibangun dalam konsepsi masyarakat Indonesia. Tinjauan mengenai remaja di Indonesia juga tak kalah pentingnya disematkan, dikarenakan bagaimanapun, remaja adalah subjek utama penelitian ini dibuat. Disisi lain, karena menyoal tentang objektifikasi perempuan, maka menjadi penting menyertakan Male-Gaze ala Laura Mulvey sebagai teori yang dipilih peneliti sebagai pisau bedah fenomena tersebut. Adapun metodologi yang dipilih peneliti dalam menyusun penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode Reception Analysist ala Stuart Hall yang dikawinkan dengan teknik perolehan data indepth interview. Latar belakang khalayak sangat berpengaruh dalam bagaimana metode berpikir khalayak untuk menginterpretasi sebuah fenomena. Hal menariknya adalah, kesamaan dari khalayak, adalah ternyata masih menganggap budaya ketimuran sebagai salah satu komponen penentu benar tidaknya tindakan pelaku seni. Hal lain adalah khalayak yang beragama Islam ternyata lebih berpikir sekuler daripada yang Kristen ataupun Katolik. Sedangkan mengenai bagaimana mental objektifikasi remaja terhadap tubuh perempuan, itu benar adanya, khalayak terjebak padadikotomi kesetaraan gender dan seni yang juga terdapat nilai-nilai politis. Akhirnya mereka tidak menyadari bahwasanya, mereka telah mengobjektifikasi tubuh perempuan dalam skala masif.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS K 85/19 Sab p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Penerimaan khalayak, Male-Gaze, Objektifikasi, Perempuan, Remaja, Instagram, | ||||||
Subjects: | Q Science > Q Science (General) > Q223-227 Communication in Science | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 23 Sep 2019 07:07 | ||||||
Last Modified: | 23 Sep 2019 07:07 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/87294 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |