DINDA NIKITA PERMATASARI, 121511233153 (2019) CONVERSATIONAL IMPLICATURE FOUND IN MATA NAJWA TALK SHOW EPISODE : PURA- PURA PENJARA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text FS.BE 170-19 Per c abstrak.pdf Download (50kB)
	Text FS.BE 170-19 Per c daftar isi.pdf Download (77kB)
	Text FS.BE 170-19 Per c daftar pustaka.pdf Download (54kB)
	Text (FULLTEXT) FS.BE 170-19 Per c.pdf Restricted to Registered users only until 17 October 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Saat diwawancarai atau menyampaikan pidato, para politisi biasanya mengabaikan maxim, enggan untuk mengikuti, dan melanggar maxim. Kondisi ini juga berlaku untuk beberapa politisi yang sekarang menjadi tahanan korupsi di Lapas Sukamiskin. Penelitian ini berfokus pada maxim yang dilanggar oleh para terpidana korupsi serta tipe conversational implicature selama wawancara dalam sebuah talk show. Penelitian ini juga berfokus pada maxim yang dilanggar oleh para tamu serta tipe conversational implicature selama wawancara. Data diambil dari talk show Mata Najwa dalam episode Pura - Pura Penjara. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Cooperative Principle oleh Grice. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis dan menafsirkan data. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa maxim yang paling sering dilanggar adalah maxim of quanitity yang mencapai 49% dari total maxim yang dilanggar. Jenis dominan conversational implicature berdasarkan maxim yang dilanggar adalah particularized conversational implicature. Persentase yang muncul adalah 86% dari total maksim yang dilanggar. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa para terpidana korupsi cenderung meyakinkan hadirin untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersalah. Mereka cenderung menolak keterlibatan mereka dalam kasus suap, terlepas dari fakta dan bukti yang ditemukan.

Actions (login required)

View Item