Agus Harman Setiawan (2014) Perbandingan Efektifitas Antara Kombinasi Ondansetron dan Deksametason Dengan Ondansetron Dalam Mencegah Mual dan Muntah Pasca Operasi Laparaskopi Ginekologik Infertilitas. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (JUDUL) 1. JUDUL.pdf Download (378kB)
	Text (DAFTAR ISI) 2. DAFTAR ISI.pdf Download (140kB)
	Text (ABSTRAK) 3. ABSTRAK.pdf Download (104kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I.pdf Download (303kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (960kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (540kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (763kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 10. BAB VII.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (253kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (DAFTAR TABEL, GAMBAR, LAMPIRAN) 13. DAFTAR TABEL, GAMBAR, LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (114kB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang : Mual dan muntah pasca operasi merupakan salah satu komplikasi yang paling sering setelah operasi laparaskopi ginekologik dengan anestesi umum, dengan angka kejadian 56-93%. Mual dan muntah pasca operasi menyebabkan ketidakpuasan pasien dan meningkatkan biaya perawatan. Patogenesis mual dan muntah pasca operasi adalah multifactorial, penggunaan terapi kombinasi antiemetik lebih superior daripada terapi tunggal untuk mencegah mual dan muntah pasca operasi. Tujuan : Membandingkan efektifitas antara kombinasi ondansetron 4 mg intravena dan deksametason 5 mg intravena dengan ondansetron 4 mg intravena dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi laparaskopi ginekologik infertilitas. Metode : Penelitian ini melibatkan 38 orang sampel dengan rentang usia 20-45 tahun. Sampel dibagi menjadi dua kelompok secara acak yaitu 19 orang sampel menjadi kelompok kombinasi ondansentron dan deksametason (kelompok perlakuan/Ko) dan kelompok ondansetron (kelompok control/O). Kelompok K akan diberikan obat berupa deksametason 5 mg sebelum induksi dan mendapatkan obat ondansetron 4 mg, 15 menit sebelum operasi selesai. Kelompok O akan mendapatkan placebo berupa PZ 1 cc sebelum induksi dan mendapatkan obat ondansetron mg, 15 menit sebelum operasi selesai. Kedua kelompok tersebut mendapatkan perlakuan yang sama, premedikasi dengan midazolam 0,035 mg/kg bb intravena (iv), selanjutnya dilakukan induksi dengan fentanyl 1-2 μ/kg bb, propofal 1- 2,5 mg/kg bb, atrakurium 0,5 mg/kg bb. Rumatan dengan sevoflurane + O2 dan analgetik intraoperasi dengan fentanyl. Hasil : Tidak ada perbedaan skor mual dan muntah pada kedua kelompok, pada satu jam pasca operasi (p = 0,129), pada dua jam pasca operasi (p = 0,957). Didapatkan satu efek samping berupa pusing (dizziness) pada kelompok kombinasi antara ondansetron dan deksametason. Simpulan : Tidak ada perbedaan bermakna dalam hal efektifitas antara kombinasi ondansetron 4 mg iv dan deksametason 5 mg iv dengan ondansetron 4 mg iv dalam mencegah mual dan muntah pasca oprasi laparaskopi ginekologik infertilitas. Kata kunci : Ondansetron, deksametason, mual dan muntah, operasi laparaskopi ginekologik infertilitas.

Actions (login required)

View Item