Nuraini Dwi Novitasari (2015) Potensi Aktivitas Antikanker Kombinasi Ektrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees.) Dengan 5-Fluorouracil Terhadap Sel Kanker Hela, Sel Kanker Widr, Dan Sel Kanker T47d Secara In Vitro. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (275kB) |
|
Text
2. ABSTRACT.pdf Download (170kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (351kB) |
|
Text
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (184kB) |
|
Text
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (315kB) |
|
Text
6. BAB III KERANGKA KONSEP.pdf Download (185kB) |
|
Text
7. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf Download (394kB) |
|
Text
8. BAB V HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 7 April 2023. Download (434kB) | Request a copy |
|
Text
9. BAB VI PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 7 April 2023. Download (193kB) | Request a copy |
|
Text
10. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 7 April 2023. Download (170kB) | Request a copy |
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (177kB) |
|
Text
12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 7 April 2023. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pada tahun 2007 terdapat lebih dari 12 juta kasus baru kanker dan setiap harinya diperkirakan 20 ribu orang di seluruh dunia meninggal karena kanker. Sejumlah kecil golongan obat antikanker yang mempunyai indeks terapi semakin sempit, berpotensi menyebabkan efek samping berbahaya yang semakin besar (Empel et al., 2011). Akhir-akhir ini banyak penelitian untuk mencari alternatif pengobatan kanker terutama menggunakan bahan-bahan alam yang diyakini dapat menyembuhkan dan menekan efek samping obat. Salah satu kandidat obat herbal untuk antikanker adalah tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees.). Pemberian andrografolida pada kultur sel kanker dapat menyebabkan terjadinya induksi apoptosis. Hasil ini sesuai dengan penelitian pendahuluan terhadap senyawa andrografolida yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor terhadap aktivitas enzim DNA topoisomerase II (Sukardiman et al., 2000). Penelitian diawali dengan menghitung IC50 dari ekstrak herba sambiloto dan 5-Fluorouracil pada sel HeLa, WiDr dan T47D dengan metode MTT. Ekstrak herba sambiloto dan 5-Fluorouracil dibuat tujuh seri pengenceran dengan tiga replikasi. Diperoleh IC50 ekstrak sambiloto pada sel HeLa = 37,939 μg/mL, sel T47D = 62,615 μg/mL, dan sel WiDr = 68,924 μg/mL. IC50 5-Fluorouracil pada sel HeLa = 71,493 μg/mL, sel T47D = 2,975 μg/mL, dan sel WiDr = 38,050 μg/mL. Setelah diperoleh IC50 ekstrak herba sambiloto dan agen kemoterapi 5-Fluorouracil pada ketiga sel kanker, dilakukan uji kombinasi antara ekstrak herba sambiloto dan agen kemoterapi 5-Fluorouracil dengan empat perbandingan seri konsentrasi 1/2 IC50, 3/8 IC50, 1/4 IC50, dan 1/8 IC50. Hasil absorbansi kombinasi ini diperoleh % sel hidup pada masing-masing perbandingan dengan perhitungan di Microsoft Excel 2007, seiring dengan peningkatan konsentrasi % sel hidup semakin menurun. Dilanjutkan dengan perhitungan Indeks Kombinasi (CI) untuk mengetahui efek sinergis pada perbandingan seri konsentrasi itu. Pada sel T47D, efek sinergis kuat diperoleh pada perbandingan konsentrasi 1/8 IC50 ekstrak sambiloto dan 1/8 IC50 5-Fluorouracil. Pada sel kanker WiDr didapatkan efek sinergis kuat pada perbandingan konsentrasi 1/8 IC50 ekstrak herba sambiloto dan 1/8 IC50 5-Fluorouracil. Pada sel HeLa tidak didapatkan efek yang sinergis kuat melainkan hanya efek sinergis saja pada pada perbandingan konsentrasi 1/8 IC50 ekstrak herba sambiloto dan 1/8 IC50 5-Fluorouracil. Berdasarkan hasil di atas, kombinasi ekstrak herba sambiloto dengan 5-Fluorouracil yang memberikan efek sinergis kuat terbanyak pada sel T47D dibandingkan sel HeLa dan WiDr secara in vitro, karena pada sel T47D sifat ekstrak herba sambiloto dan 5-Fluorouracil saling mendukung untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Pada sel HeLa dan WiDr kombinasi tersebut kurang sensitif, kemungkinan masing-masing sel kanker memiliki karakteristik molekuler yang berbeda, oleh karena itu sangat mungkin respon yang ditimbulkan berbeda. Mekanisme molekuler yang memperantarai sinergisme ekstrak herba sambiloto dan 5-Fluorouracil perlu ditelusuri lebih lanjut secara in vivo.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB. KK-2 FF. FT. 12/14 Nov p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Andrographis paniculata Nees., combination index, cytotoxic, anticancer, IC50, 5 – Fluorouracil. | ||||||
Subjects: | Q Science Q Science > QD Chemistry |
||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mr Mudjiono Mudj | ||||||
Date Deposited: | 29 Jan 2015 12:00 | ||||||
Last Modified: | 07 Apr 2020 01:58 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9389 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |