Abdillah Muhammad Zuhdi (2020) Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Dalam Hibah Tanah Kepada Salah Satu Anak Kandung. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (1MB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK .pdf Download (101kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI .pdf Download (94kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I .pdf Download (208kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (225kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (222kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (138kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (130kB)
	Text (LAMPIRAN) 9. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (KESEDIAAN PUBLIKASI) 10. KESEDIAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (140kB) | Request a copy
	Text (EMBARGO) 11. EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only until 25 January 2024. Download (149kB) | Request a copy

Abstract

Salah satu tujuan diundangkan UUPA adalah meletakan dasar-dasar untuk mengadakan kesederhanaan dan kesatuan dalam hukum pertanahan. Dalam UUPA ditetapkan mengenai pengaturan hak atas tanah, yakni hak atas tanah berasal dari hak menguasai negara atas tanah. Hak atas tanah ini dapat dirinci macamnya menjadi HM, HGU, HGB, Hak Pakai, Hak Sewa Untuk Bangunan, Hak Membuka Tanah, Hak Memungut Hasil Hutan, dan Hak atas tanah yang akan ditetapkan dengan Undang-Undang. Pemegang hak atas tanah dapat melakukan pemindahan hak atas tanah, misalnya melalui hibah. Hibah tersebut salah satunya dapat terjadi kepada salah satu anak kandung. Apabila ditinjau dari perspektif perpajakan, pemberi hibah tidak dikenakan Pajak Penghasilan. Sedangkan penerima hibah hak atas tanah dikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Adapun tesis ini berisikan mengenai analisis hukum yang menjelaskan lebih lanjut mengenai rumusan masalah yang dibahas, yakni keabsahan hibah tanah dari orang tua sebagai pemegang hak atas tanah kepada salah satu anak kandung dan dasar pengenaan besarnya Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dalam hibah tanah dari orang tua sebagai pemegang hak atas tanah kepada salah satu anak kandung. Metode penelitian hukum yang digunakan adalah hukum normatif dengan menggunakan metode pendekatan yaitu pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Keabsahan hibah tanah kepada salah satu anak kadung wajib memenuhi syarat materiil dan syarat formil serta sertifikat hak atas tanah merupakan suatu objek yang sah dari pemberi hibah. Adapun dasar pengenaan besarnya Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dalam hibah tanah dapat ditinjau dari Nilai Perolehan Objek Pajak berupa nilai pasar dan bilamana nilai pasar tidak diketahui maka menggunakan Nilai Jual Objek Pajak yang berada di Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan .

Actions (login required)

View Item