Rebecca Stephanie Cynthia (2014) Gambaran Strategi Pengelolahan Stres Sosial Pada Remaja Yang Memiliki Adik Kandung Dengan Autisme. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) HALAMAN JUDUL.pdf Download (707kB)
	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (677kB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (668kB)
	Text (BAB 1) BAB I.pdf Download (927kB)
	Text (BAB 2) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (840kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (779kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 5) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (762kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (904kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi pengelolahan stres sosial yang dilakukan oleh remaja yang mengalami stres dalam menghadapi adik kandung dengan autisme. Strategi pengelolahan stres sosial dalam penelitian ini terbagi dalam 2 jenis, yaitu problem solving effort dan emotion focused coping. Penelitian dilakukan pada remaja yang memiliki adik kandung dengan autisme pada rentang remaja, yang berjumlah 2 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, sedangkan untuk menganalisis data yang didapatkan menggunakan analisis tematik dengan pendekatan theory driven karena pendekatan ini membantu peneliti dalam hal pengkodean berasal dari teori yang sudah ada. Hasil analisis data diperoleh, kedua subyek memiliki strategi pengelolahan stres sosial yang berbeda. Perbedaan ini terjadi dikarenakan pengalaman kedua subyek yang berbeda dalam berinteraksi dan menjalin hubungan yang dekat dengan adiknya, pengetahuan mengenai autisme dan pola asuh keluarga. Subyek pertama cenderung menggunakan pengelolahan stres sosial berupa problem solving effort. Berbeda dengan subyek kedua, yang awalnya cenderung menggunakan problem solving effort secara dominan, namun semakin ia bertumbuh dewasa dan ingin belajar memahami lebih mengenai kondisi adiknya, subyek kedua lebih dominan menggunakan strategi pengelolahan stres sosial berupa emotion focused coping.

Actions (login required)

View Item