Rangga Bagus Logistiko Bramasta (2021) Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien DefisitPerawatan Diri Dengan Skizofrenia Di Puskesmas Nelayan Gresik. Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (107kB)
	Text (DAFTAR ISI) 2. DAFTAR ISI.pdf Download (499kB)
	Text (ABSTRAK) 3. ABSTRAK.pdf Download (322kB)
	Text (BAB 1) 4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (318kB)
	Text (BAB 2) 5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 15 September 2024. Download (574kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6. BAB 3 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 15 September 2024. Download (316kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 15 September 2024. Download (820kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8. BAB 5 PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 15 September 2024. Download (320kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (377kB)
	Text (KESEDIAAN PUBLIKASI) 10. KESEDIAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan Defisit Perawatan Diri Merupakan bentuk dari gejala yang sering dialami oleh klien dengan Skizofrenia, gejala yang paling sering timbul adalah kehilangan kemauan, pada gangguan negatifnya skizofrenia berupa defisit perawatan diri. Metode penelitian yang digunakan yakni studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Subjek penelitian berfokus pada penerapan Strategi Pelaksanaan (SP) pada kedua klien dengan diagnosa skizofrenia dengan masalah defisit perawatan diri di Puskesmas Nelayan Gresik. Hasil dari penelitian pada kedua klien defisit perawatan diri selama diberikan tindakan keperawatan menggunakan terapi generalis, timbul beberapa perbedaan diantara kedua klien dari kriteria hasil yang dicapai, pada klien 1 masalah lebih cepat teratasi namun pada klien terdapat hambatan komunikasi yang menyebabkan sulit tercapainya SP yang diberikan pada klien. Simpulan Evaluasi yang didapatkan penulis setelah dilakukan tindakan terapi generalis pada kasus pertama dapat teratasi sampai tiga hari dengan tiga kali pertemuan. sedangkan pada klien 2 setelah dilakukan terapi genaralis selama tiga hari, klien hanya sampai pada SP 1 binahubungan saling percaya dan mulai sanggup untuk memulai tindakan mandi dalam perawatan diri. Dari dilakukannya tindakan tersebut hal yang perlu diperhatikan yakni, klien butuh bantuan motivasi dari keluarga agar klien menjadi lebih sering dan lebih terjamin keberhasilan perawatan klien defisit perawatan defisit perawatan diri.

Actions (login required)

View Item