Pantangan Makanan pada Suku Muyu di Papua

Agung Dwi Laksono, - and Ratna Dwi Wulandari, - (2021) Pantangan Makanan pada Suku Muyu di Papua. Amerta Nutrition, 5 (3). pp. 251-259. ISSN 2580-9776

[img] Text (Artikel)
58a Artikel.pdf

Download (4MB)
[img] Text (Korespondensi)
58a Korespondensi.pdf

Download (206kB)
[img] Text (Turnitin)
58a Turnitin.pdf

Download (4MB)
[img] Text (Validasi)
58a Validasi.pdf

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Makanan bagi suku Muyu merupakan aktualisasi kehidupan sehari-hari atas kepercayaan pada dimensi religius yang dianut dan dihayati. Studi ditujukan untuk mengeksplorasi tabu makanan pada suku Muyu di Indonesia. Metode: Studi kasus dilakukan di Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan penelusuran dokumen. Penulisan dilakukan dengan pendekatan etnografi dalam perspektif emik. Hasil: Kepercayaan pada penguasa hewan liar, penguasa buah-buahan dan tumbuhan, dan penguasa sagu, begitu kental, sehingga muncul banyak mantra untuk berburu dan mencari makan di hutan, yang merupakan bentuk pengakuan atas kekuatan tersebut. Suku Muyu memiliki batasan pada beberapa jenis makanan. Makanan bisa menjadi tabu berdasarkan bentuk fisiknya. Selain itu, karena kepercayaan masyarakat Muyu bahwa bahan makanan tersebut memiliki kualitas yang buruk. Tabu makanan bagi laki-laki terutama terkait erat dengan praktik ritual sebagai proses menjalani inisiasi sebagai tómkót (big man). Makanan tabu bagi wanita itu ditujukan untuk ibu yang sedang hamil dan menyusui. Pantang bagi ibu Muyu yang sedang hamil ternyata kerap dikaitkan dengan janin di dalam kandungan. Tabu makanan untuk anak-anak, terutama untuk anak laki-laki, ternyata hampir sama dengan pantangan bagi laki-laki Muyu dewasa. Pantang ini berlaku bagi anak laki-laki yang dipersiapkan untuk menjadi tómkót, terutama saat menjalani proses inisiasi. Kesimpulan: Tabu makanan berlaku untuk semua orang Muyu. Bagi pria, sangat erat kaitannya dengan praktik ritual sebagai proses menjalani inisiasi sebagai tómkót. Bagi wanita, ditujukan bagi ibu yang sedang hamil dan menyusui. Bagi anak-anak, terutama untuk anak laki-laki, hampir sama dengan pantangan bagi pria dewasa.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Administrasi Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
Agung Dwi Laksono, --
Ratna Dwi Wulandari, -NIDN0018107504
Depositing User: Tn Chusnul Chuluq
Date Deposited: 01 May 2023 00:11
Last Modified: 01 May 2023 00:11
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/125804
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item