Tesis Representasi Femininitas Dan Seksualitas Remaja Dalam Film Indonesia (Analisis Semiotika Pada Film Karya Nayato Fio Nuala)

DYESTARI DYANUTAMI (2015) Tesis Representasi Femininitas Dan Seksualitas Remaja Dalam Film Indonesia (Analisis Semiotika Pada Film Karya Nayato Fio Nuala). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
1. HALAMAN JUDUL .pdf

Download (280kB)
[img] Text
2. ABSTRAK .pdf

Download (389kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI .pdf

Download (328kB)
[img] Text
4. BAB 1 .pdf

Download (405kB)
[img] Text
5. BAB 2 .pdf
Restricted to Registered users only until 22 May 2023.

Download (492kB) | Request a copy
[img] Text
6. BAB 3 .pdf
Restricted to Registered users only until 22 May 2023.

Download (346kB) | Request a copy
[img] Text
7. BAB 4 .pdf
Restricted to Registered users only until 22 May 2023.

Download (404kB) | Request a copy
[img] Text
8. BAB 5 .pdf
Restricted to Registered users only until 22 May 2023.

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
9. BAB 6 .pdf
Restricted to Registered users only until 22 May 2023.

Download (391kB) | Request a copy
[img] Text
10. DAFTAR PUSTAKA .pdf

Download (382kB)
[img] Text
11. LAMPIRAN .pdf
Restricted to Registered users only until 22 May 2023.

Download (273kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Nayato Fio Nuala adalah sutradara Indonesia yang konsisten berkarya di film remaja, yaitu genre film yang partikular membahas tentang keseharian remaja dan problematikanya, dengan segmentasi penonton remaja. Yang menjadi benang merah dari karya Nayato adalah adegan-adegan yang menampilkan seksualitas, eksploitasi perempuan dan pergaulan bebas sehingga kerap dikatakan kurang berkualitas. Walau demikian, filmnya selalu ada di bioskop mainstream Indonesia dan diminati masyarakat. Contohnya, 18+ (2010) yang dicatat meraup 512.973 orang penonton, dan termasuk dalam 10 film box office pada tahun 2010. Ironi antara minimnya kualitas dan jumlah penonton yang tidak sedikit ini yang dianggap menarik dan memunculkan pertanyaan tentang bagaimana Nayato mempersoalkan femininitas dan seksualitas dalam film, meliputi identitas perempuan perawan, keperawanan dalam isu pergaulan bebas, citra dan politik tubuh perempuan, serta femininitas dalam isu heteronormativitas. Penelitian ini menggunakan metode analisis tekstual dengan semiotika diskursif. Dipilih tiga film sebagai objek penelitian : Virgin 2: Bukan Film Porno (2009), 18+: True Love Never Dies (2010), dan Not for Sale: Keperawanan Tidak Untuk Dijual (2010). Muncul beberapa kesenjangan antara teks yang direpresentasikan di media berupa film dan apa yang sebenarnya terjadi dalam kelompok remaja itu sendiri. Dalam film, remaja muncul dalam stigma negatif yang berkaitan dengan isu pergaulan bebas. Sedangkan dalam kehidupan remaja yang sebenarnya di masyarakat – dilihat dari diskusi dan artikel bahasan dalam majalah remaja – muncul beragam sisi dari kelompok remaja, yang secara kontras justru lebih banyak ditampilkan dari sisi positifnya. Kesenjangan yang muncul dari kedua teks tersebut mengindikasikan adanya beragam kepentingan di belakang produksi teks yang mempengaruhi representasi yang muncul. Sedangkan pada diskursi konservatisme keperawanan, seksualitas yang tabu, dan budaya heteronormativitas, stereotype yang serupa muncul baik dalam teks berupa film maupun pada teks yang sebenarnya di masyarakat. Keperawanan dimaknai sebagai hal abstrak yang harus dijaga oleh perempuan hingga jenjang pernikahan. Dalam film Nayato, perawan direpresentasikan dalam figur perempuan yang lugu dan naif, sebagai simbol dari budaya kuno konservatif. Oleh karena itu, visualisasi perempuan perawan dimunculkan pula dengan stereotipikal perempuan klasik, dengan rambut panjang dan hitam dan gestur selalu menunduk serta berbicara lirih. Keluguan dimunculkan dalam visual seragam sekolah dan minimnya pengetahuan mengenai pergaulan bebas serta wawasan mengenai ekspresi seksual, utamanya terkait interaksi dengan laki-laki. Dalam wacana pergaulan bebas, terjadi pergeseran nilai pada keperawanan, dari bernilai sosial tinggi (sebagai tanda kesucian perempuan) menjadi bernilai ekonomi tinggi (sebagai nilai jual yang menarik bagi laki-laki). Sudut pandang patriarkis ini menempatkan remaja (terutama perempuan) dengan segala interaksi, komunikasi dan relasi seksualnya sebagai hal yang eksotis, aneh dan terlarang. Keluarga yang disfungsional dianggap sebagai pemicu terlibatnya remaja dalam pergaulan bebas. Disfungsi keluarga dalam film meliputi orang tua tunggal (perempuan) dan disharmonisasi keluarga. Perempuan dalam film karya Nayato adalah objek, baik dari segi visual melalui eksploitasi bentuk tubuh, maupun dari segi alur cerita melalui subordinasi terkait relasi gender dalam komunikasi dan hubungan seksual. Berdasarkan kacamata patriarkis, objektifikasi ini disebabkan posisi perempuan yang berseberangan secara biner dengan laki-laki sebagai kelompok dominan di masyarakat. Kamera dalam film berperan sebagai male‟s gaze, sehingga visualisasi yang muncul adalah gambar-gambar yang membuat nyaman mata laki- laki. Selain melalui lekuk tubuh dan adegan seks, objektifikasi muncul pula dalam bentuk intipan (voyeurisme). Isu homoseksualitas dalam lingkungan heteronormatif muncul dalam bentuk lesbian dan gay dalam film, yang ditampilkan secara implisit tanpa pernyataan verbal mengenai status. Porsi kemunculan lesbian lebih banyak dibanding gay, dan lesbian lebih banyak terlibat dalam pergaulan bebas. Sedangkan di akhir cerita, lesbian selalu memperoleh akhir yang tragis sementara gay „hanya‟ mengalami perpisahan sementara. Ketimpangan porsi antara lesbian dan gay ini menandai adanya ideologi dominan patriarkis yang melatarbelakangi sutradara. Sedangkan tidak bersatunya tokoh-tokoh homoseksual baik gay maupun lesbian dalam film menandai adanya kecenderungan homophobia dari sutradara, yaitu ketakutan dari seseorang terhadap sebuah kesamaan, yang dalam hal ini adalah kesamaan gender dalam hubungan seksual, meliputi gay dan lesbian. Selain itu, latar belakang heteronormativitas yang menaungi sutradara (dan prduser film) mendukung adanya justifikasi terhadap remaja, pergaulan bebas dan homoseksual dalam film, dan menimbulkan pembungkaman pada kelompok tertentu, misal remaja transgender, aseksual, bahkan remaja berprestasi. Adanya resiko lain dari pergaulan bebas selain pengucilan sosial, misalnya infeksi menular seksual dan HIV/AIDS juga tidak ditampilkan. Kesimpulan dari penelitian ini antara lain femininitas dan seksualitasdisampaikan dari perspektif kelompok dominan di Indonesia yang memandang remaja sebagai bagian dari subkultur. Kelompok dominan di Indonesia didefinisikan sebagai kelompok beranggotakan individu dewasa (bukan remaja), mayoritas laki-laki, dengan kelas ekonomi menengah ke atas, yang dapat dikatakan sebagai acuan normatif. Hal ini menyebabkan femininitas dan seksualitas remaja divisualisasikan secara kontroversial, dengan alur dan gambar yang mencengangkan dari kacamata normatif dan stigma negatif yang melekat pada remaja secara keseluruhan. Akhir yang tragis bagi tokoh menandakan ancaman dari kelompok dominan tehadap remaja sebagai pelaku pergaulan bebas. Muncul stereotype bahwa setiap remaja terlibat dan terkena dampak dari pergaulan bebas, terutama remaja perempuan, yang dinilai lebih beresiko. Keagungan keperawanan sebagai diskursi konservatif divisualisasikan dengan perempuan lugu dan naif, yang pada akhirnya tetap terjerumus pergaulan bebas dan menerima objektifikasi mutlak, baik berupa intipan (voyeurisme) maupun relasi subordinat dalam hubungan seksual, menandakan paham patriarkis yang menaungi sutradara. Disharmonisasi dinilai sebagai salah satu pemicu pergaulan bebas, namun remaja tetap menjadi pihak yang terkena dampaknya. Isu heteronormativitas muncul dalam bentuk akhir yang tidak bahagia bagi pelaku homoseksualitas dalam film.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TSK 26/15 Dya r
Uncontrolled Keywords: FEMININITY;ADOLESCENT;SEMIOTICS
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P87-96 Communication. Mass media
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Magister Media dan Ilmu Komunikasi
Creators:
CreatorsNIM
DYESTARI DYANUTAMINIM071314853004
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRachmah IdaNIDN0024056901
Depositing User: hari
Date Deposited: 11 Aug 2015 12:00
Last Modified: 05 Jun 2020 03:08
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28745
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item