Yanuar Satrio Sarosa (2015) Hubungan Antara Kadar Testosteron Total Dengan Depresi Dan Kualitas Tidur Pada Laki-Laki Usia Lanjut Di Lembaga Veteran Republik Indonesia Surabaya. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (430kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (168kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (167kB)
	Text (BAB 1) 4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (167kB)
	Text (BAB 2) 5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 30 January 2023. Download (203kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 30 January 2023. Download (173kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7. BAB 4 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 30 January 2023. Download (200kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8. BAB 5 HASIL PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 30 January 2023. Download (227kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. BAB 6 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 30 January 2023. Download (171kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 10. BAB 7 PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 2023. Download (147kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (174kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 30 January 2023. Download (313kB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang : Hampir 70 % populasi pasien usia lanjut dengan masalah kondisi medik umum juga mempunyai masalah psikiatrik. Risiko depresi meningkat seiring dengan pertambahan usia pada laki-laki yang disertai penurunan level testosteron. Diperkirakan 5-17 % laki-laki dalam periode paruh baya mengalami gejala-gejala depresi mayor terkait sindroma andropause. Kadar testosteron dalam plasma yang rendah juga dapat mereduksi efisiensi tidur, meningkatkan frekuensi bangun malam hari dan menyebabkan durasi tidur dalam yang lebih pendek. Gejala penuaan pada laki-laki yang bertumpang tindih dengan sindroma depresi dan penurunan kualitas tidur ini meninggalkan dilema bagi para psikiater untuk membedakan komorbiditas psikiatrik primer dan sekunder akibat kondisi penurunan kadar testosteron. Tujuan Penelitian : Menganalisis hubungan antara kadar testosteron total dengan depresi dan kualitas tidur pada laki-laki usia lanjut di Lembaga Veteran Republik Indonesia di Surabaya. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan studi cross sectional terhadap laki-laki usia lanjut di Lembaga Veteran Republik Indonesia-Surabaya dan menggunakan analisis statistik korelasional. Teknik pengambilan sampel dilakukan melaui dua tahap yaitu cluster random sampling dan tahap berikutnya adalah menggunakan teknik simple random sampling. Selain dilakukan pengukuran kadar testosteron total, penelitian ini juga menggunakan instrumen Skala Depresi Geriatrik dan Pittsburgh Sleep Quality Index. Hasil penelitian : Didapatkan 50 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Uji analisis statistik menyatakan tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar testosteron total dengan depresi ( r= -0,194 dan p = 0,176) dan tidak terdapat hubungan antara kadar testosteron total dengan kualitas tidur ( r= -0,173 dan p= 0,229) pada laki-laki usia lanjut di Lembaga Veteran Republik Indonesia-Surabaya. Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara kadar testosteron total dengan depresi dan kualitas tidur pada laki-laki usia lanjut di Lembaga Veteran Republik Indonesia-Surabaya.

Actions (login required)

View Item