Ni Gusti Ayu Eka Sulistiyanigtyas (2003) ANALISIS HUBUNGAN KOMITMEN MANAJEMEN, BUDAYA ORGANISASI DAN KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PELAKSANAAN GUGUS KENDALI MUTU DI RSUD SIDOARJO DAN RSU HAJI SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s2-2005-sulistiyan-1450-tka_19-04 ABSTRAK.pdf Download (374kB) | Preview |
|
|
Text (Halaman Depan)
35361_Part1.pdf Download (395kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext)
35361_Part2_Part1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext2)
35361_Part2_Part2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Lampiran)
35364a_Part3.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat ditingkatkan dan dipertahankan dengan Gugus Kendali Mutu atau GKM (Quality Control Circle atau Quality Circle). Gugus Kendali Mutu berperan penting dalam membantu pimpinan puncak dalam mengendalikan mutu pelayanan kesehatan secara keseluruhan di rumah sakit. Masalah penelitian ini adalah GKM di RSUD Sidoarjo tidak aktif sejak tahun 1999, meskipun sudah ada SK Direktur pada bulan Januari 2003 tentang pembentukan tim mutu pelayanan. Penelitian ini juga akan meneliti GKM di RSU Haji Surabaya yang berfungsi sebagai pembanding (benchmark). Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis hubungan komitmen manajemen, budaya organisasi dan kondisi sumber daya manusia (komitmen tim, motivasi tim, sikap tim, pengetahuan tim, persepsi tim dan mindset tentang kerjasama) dengan pelaksanaan GKM di RSUD Sidoarjo dan RSU Haji Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian survey dan cross-sectional. Menurut pendekatannya merupakan penelitian survey dan menurut waktunya merupakan penelitian cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan yaitu : 1.Komitmen manajemen di RSUD Sidoarjo dan RSU Haji Surabaya dibagi menjadi tiga yaitu top, middle dan lower, hasilnya adalah : a.Komitmen top management di RSUD Sidoarjo, sebagian besar anggota tim GKM (74,5%) menyatakan komitmen top management adalah rendah sedangkan di RSU Haji sebagian besar (85,1%) menyatakan tinggi. b.Komitmen middle management di RSUD Sidoarjo, sebagian besar anggota tim GKM (63,6%) menyatakan komitmen middle management adalah rendah sedangkan di RSU Haji sebagian besar (72,3%) menyatakan tinggi. c.Komitmen lower management di RSUD Sidoarjo, sebagian besar anggota tim GKM (50,9%) menyatakan komitmen lower management adalah tinggi sedangkan di RSU Haji sebagian besar (83%) menyatakan tinggi. 2.Budaya organisasi dalam pelaksanaan GKM di RSUD Sidoarjo, sebagian besar tim (54,5%) menyatakan budaya organisasi di RSUD Sidoarjo adalah tinggi demikian pula di RSU Haji Surabaya, sebagian besar tim (57,4%) menyatakan budaya organisasi adalah tinggi. 3.Kondisi sumber daya manusia di RSUD Sidoarjo dan RSU Haji Surabaya dibagi menjadi : komitmen tim GKM, motivasi terhadap pelaksanaan GKM, sikap terhadap pelaksanaan GKM, pengetahuan tentang peran dan tujuan pelaksanaaan GKM, persepsi tentang pentingnya pelaksanaan GKM serta mindset tentang kerjasama. a. Komitmen tim dibagi menjadi dua yaitu : komitmen ketua tim dan komitmen anggota tim. (1) Komitmen ketua tim di RSUD Sidoarjo, sebagian besar anggota tim GKM (54.5%) menyatakan komitmen ketua tim adalah tinggi demikian juga di RSU Haji Surabaya, sebagian besar (91,5%) menyatakan komitmen ketua tim GKM adalah tinggi. (2) Komitmen anggota tim di RSUD Sidoarjo, sebagian besar (94,5%) menyatakan komitmennya adalah tinggi demikian juga di RSU Haji sebagian besar (97,9%) juga menyatakan komitmennya tinggi. b. Motivasi terhadap pelaksanaan di RSUD Sidoarjo, motivasi tim sebagian besar (90,9%) mempunyai motivasi yang tinggi demikian juga di RSU Haji Surabaya, sebagian besar (68,1 %) motivasi tim adalah tinggi. c. Sikap terhadap pelaksanaan GKM RSUD Sidoarjo sebagian besar (96,4%) anggota tim dan RSU Haji sebagian besar (93,6%) mempunyai sikap yang setuju terhadap pelaksanaan GKM. d. Pengetahuan tentang peran dan tujuan pelaksanaan GKM di RSUD Sidoarjo sebagian besar (54,5%) dan di RSU Haji Surabaya, sebagian besar (55,3%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang peran dan tujuan pelaksanaan GKM e. Persepsi tentang pentingnya pelaksanaan GKM RSUD Sidoarjo menurut anggota tim sebagian besar (98,2%) dan RSU Haji Surabaya, sebagian besar (95,7%) mempunyai persepsi yang penting terhadap pelaksanaan GKM. f. Mindset tentang kerjasama RSUD Sidoarjo menurut anggota tim sebagian besar (98,2%) dan RSU Haji Surabaya seluruhnya mepunyai mindset yang baik tentang kerjasama. Pelaksanaan GKM di RSUD Sidoarjo, sebagian besar tim GKM (66,7%) pelaksanaannya adalah kurang aktif sedangkan di RSU Haji Surabaya seluruhnya adalah aktif. Hasil analisis benchmarking memberikan informasi bahwa terdapat faktor yang mempunyai hubungan dengan pelaksanaan GKM adalah: komitmen top management dan komitmen middle management. Hasil uji yang telah dilakukan (terlampir) menyatakan bahwa faktor yang mempunyai hubungan dengan pelaksanaan GKM adalah komitmen top management (manajemen puncak) dengan p= 0,003 dan Phi 0,778. Jadi, komitmen top management (manajemen puncak) mempunyai hubungan dengan pelaksanaan GKM. Sedangkan middle management, lower management, budaya organisasi dan kondisi sumber daya manusia tidak mempunyai hubungan dengan pelaksanaan GKM. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, upaya perbaikan pelaksanaan GKM adalah: a. meningkatkan komitmen top management terutama dalam hal: menyediakan waktu, menyediakan dana, memprioritaskan GKM dalam kegiatannya, memberikan rewards (dana, pengakuan, perhatian, kesempatan mempelajari keterampilan baru, perkembangan pribadi, kepuasan batin), menyediakan pelatihan untuk seluruh tim GKM, memberi kesempatan mengikuti diklat dan ketrampilan tentang GKM, memberikan otonomi dan wewenang kepada tim GKM. b. meningkatkan motivasi dan sikap anggota tim terhadap pelaksanaan GKM dengan cara: (1) Bertukar informasi melalui diskusi (2) Mengambil manfaat dari kompetisi alami (3) Mengambil manfaat dari keinginan untuk maju, yaitu : menciptakan lingkungan yang mendorong kesukarelaan, membangun sasaran, menciptakan simpul dalam kegiatan, mengevaluasi kegiatan GKM c. Mensosialisasikan peran anggota tim GKM dengan mengadakan pertemuan untuk seluruh Tim atau dengan jalur komunikasi sesuai struktur organisasi Saran bagi rumah sakit dalam pelaksanaan GKM tentang komitmen top management (manajemen puncak) adalah: perlu ditingkatkannya dukungan komitmen top management dalam pelaksanaan GKM di rumah sakit terutama dalam hal: menyediakan waktu, menyediakan dana, memprioritaskan GKM dalam kegiatannya, memberikan rewards, menyediakan pelatihan untuk seluruh Tim GKM, memberi kesempatan mengikuti diklat dan ketrampilan tentang GKM serta memberikan otonomi dan wewenang kepada tim GKM. Selain itu juga perlu adanya peningkatan motivasi dan sikap anggota Tim terhadap pelaksanaan GKM serta mensosialisasikan peran dari anggota tim. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah adanya pengukuran komitmen anggota Tim menurut teman sejawat serta diharapkan adanya penelitian tentang hubungan variabel tugas, serta variabel lain yang belum terdapat dalam penelitian ini dengan pelaksanaan GKM. </description
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TKA.19/04 Sul a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Hospital quality control; Management commitment; Organization culture; Human resources condition. | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P302-302.87 Discourse analysis Q Science > QA Mathematics > QA299.6-433 Analysis |
||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Kebijakan Kesehatan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Andalika ilmianti | ||||||
Date Deposited: | 2016 | ||||||
Last Modified: | 13 Jun 2017 17:30 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35361 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |