Sri Budi Mulyanti, 090210422 L (2004) PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PT PETROKIMIA GRESIK (Studi Observasi di unit kerja Urea). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s2-2005-mulyantisr-1791-tka_07-05 abstrak.pdf Download (637kB) | Preview |
|
|
Text (Halaman Depan)
35498_Part1.pdf Download (404kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext)
35498_Part2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext2)
35498_Part3.pdf Download (827kB) | Preview |
|
|
Text (Lampiran)
35498_Part4.pdf Download (662kB) | Preview |
Abstract
Kebutuhan untuk mengelola risiko secara sistematis berlaku bagi semua organisasi dan untuk semua fungsi - fungsi dan aktifitasnya pada suatu organisasi. Serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengelola risiko, meliputi proses identifikasi, pengukuran risiko, pengendalian risiko dan pemantauan risiko yang sudah ada. Suatu peluang untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, hal ini disebut dengan manajemen risiko. Seperti manajemen pada umumnya, maka manajemen risiko juga terdiri dari fungsi - fungsi yang ada, yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerak, dan fungsi pengendalian. Salah satu unit kerja yang ada di PT Petrokimia Gresik ini adalah pabrik Urea, dimana pabrik ini merupakan pabrik yang menggunakan bahan baku ammonia (NH3) , Karbondioksida (CO2) , bahan kimia tambahan dalam proses produksinya juga membutuhkan suhu dan tekanan tinggi. Sehingga pabrik ini berpotensi atau memiliki potensi risiko yang tinggi. Bahaya yang disebabkan karena karakteristik dari bahan kimia yang digunakan antara lain menyebabkan iritasi kulit, mata dan saluran pernafasan juga adanya bahaya - bahaya yang lain seperti bahaya kebisingan, suhu tempat kerja, kebocoran - kebocoran, tumpahan bahan kimia dan lain-lain. Pabrik urea pernah mengalami peristiwa yang mengakibatkan seluruh aktivitas di pabrik ini berhenti, yaitu adanya ledakan kecil, kebocoran, Shut down/pabrik berhenti total tidak berproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimanakah penerapan manajemen risiko di PT Petrokimia Gresik, di unit kerja urea. Sedangkan tujuan khusus dari penerapan manajemen risiko di unit kerja urea, adalah untuk mempelajari fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerak, dan fungsi pengendalian didalam fungsi manajemen risiko, serta mempelajari penerapan manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, penilaian risiko, evaluasi risiko, dan pengandalian risiko. Manfaat penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam menentukan langkah - langkah untuk meningkatkan perlindungan asset - asset perusahaan dan tenaga kerja dari bahaya yang dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini di PT Petrokomia Gresik. Unit analisis pada penelitian ini adalah unit kerja Urea, dengan responden sebanyak 6 orang yang terdiri dari Kepala Regu, Kepala Kasi, Kepala Bagian Urea dan Tim manajemen risiko. Variabel dalam penelitian ini meliputi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerak, dan fungsi pengendalian pada manajemen risiko serta penerapan manajemen risiko yaitu identitkasi risiko, penilaian risiko, evaluasi risiko dan pengendalian risiko. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dengan menggunakan acuan Inspeksi K3 (Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja, 2000) yang telah dimodifikasi, daftar wawancara untuk responden yang mengacu pada audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Peraturan Mennaker No. 05 tahun 1996) yang sudah dimodifikasi. Sedangkan jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara langsung, dan data sekunder antara lain data identifikasi risiko, penilaian risiko, eveluasi risiko dan pengendalian risiko serta data kecelakaan kerja tahun 2002 - 2003. Hasil penelitian adalah unit kerja urea telah menerapkan fungsi perencanaan kecuali indikator komitmen dan anggaran, fungsi penggorganisasian, fungsi penggerak/kepemimpinan, dan fungsi pengendalian sesuai teori I-S-M-E-C. Untuk penerapan manajemen risiko, yang meliputi identifikasi risiko, ditemukan 7 jenis risiko berdasarkan data sekunder dan 9 jenis risiko berdasarkan data primer. Penilaian risiko untuk proses produksi ditemukan 11 risiko dari data sekunder dan 7 bahaya dengan kategori ringan, 12 bahaya dengan kategori sedang dan 17 bahaya yang termasuk kategori tinggi pada seluruh proses produksi. Evaluasi risiko sebelum ada rencana inpeksi/pengendalian dan setelah ada rencana inpeksi/pengendalian pada data sekunder, terjadi penurunan prioritas menjadi 1 risiko bahaya termasuk dalam kuadran IV dengan kemungkinan kejadian tinggi dan dampaknya juga besar sehingga termasuk dalam kategori risiko tinggi (high), dan 1 risiko bahaya termasuk dalam kuadran II dengan kemungkinan kejadian sedang dan dampaknya besar sehingga termasuk dalam kategori risiko sedang tinggi (medium high), dan 5 risiko bahaya termasuk dalam kuadran II dengan kemungkinan kejadian sedang dan dampaknya juga sedang, sehingga termasuk dalam kategori sedang (medium). Untuk evaluasi risiko sebelum ada rencana inspeksi/pengendalian dan setelah ada rencana inspeksi/pengendalian pada data primer terjadi penurunan prioritas risiko menjadi 5 risiko bahaya termasuk dalam kuadran II, dengan kemungkinan kejadian kecil dan dampaknya besar, sehingga termasuk dalam kategori risiko sedang tinggi (medium high); 7 risiko bahaya termasuk dalam kuadran II dan kuadran III, dengan kemungkinan kejadian sedang dan dampaknya juga sedang, sehingga termasuk dalam kategori risiko sedang (medium); dan 2 risiko bahaya termasuk dalam kuadran I, dengan kemungkinan kejadian kecil dan dampaknya juga kecil, sehingga termasuk dalam kategori risiko rendah (low). Pengendalian risiko dilakukan secara eliminasi, substitusi, retensi dan Transfer Risiko. Dari hasil analisis hasil maka dapat disimpulkan bahwa unit kerja urea telah menerapakan fungsi manajemen risiko dengan adanya kekurangan pada indikator anggaran dalam penerapan manajemen risiko, serta telah mengimplementasikannya di tempat kerja urea. Saran yang diberikan untuk PT Petrokimia Gresik, khususnya untuk unit kerja urea adalah perlu dilakukan pensosialisasian kepada seluruh tenaga kerja, dan memberikan pelatihan atau pendidikan kepada para tenaga kerja yang akan melakukan identifikasi, penilaian, evakuasi dan pengendalian risiko sehingga manajemen risiko dapat diterapkan menjadi lebih baik lagi di unit kerja urea ini.</description
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TKA 07/05 Mul p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Management Risk; applying / Implementation; industrial of chemistry | |||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management | |||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Kebijakan Kesehatan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Aimmatul Mukaromah | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 14 Jun 2017 21:23 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35498 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |