Nikon Dwi Aprimaningrum (2015) Pengaruh Work Environment Dan Job Communication Terhadap Safety Climate, Dengan Unsafe Behaviour Sebagai Variabel Intervening Pada Karyawan Rigger Pt. Kencana Mandiri Sejahtera Telecom Wilayah Bali Nusra. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (Cover) 1.cover.pdf Download (704kB)
	Text (Abstrak) 2.abstrak.pdf Download (243kB)
	Text (Daftar Isi) 3.daftar isi.pdf Download (1MB)
	Text (Bab i) 4.bab 1.pdf Download (210kB)
	Text (Bab 2) 5.babi 2.pdf Restricted to Registered users only until 31 January 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text (Bab 3) 6.bab 3.pdf Restricted to Registered users only until 31 January 2023. Download (388kB) | Request a copy
	Text 7.bab 4.pdf Restricted to Registered users only until 31 January 2023. Download (557kB) | Request a copy
	Text 8.bab 5.pdf Restricted to Registered users only until 31 January 2023. Download (175kB) | Request a copy
	Text 9.daftar pustaka.pdf Download (184kB)
	Text 10.lampiran.pdf Restricted to Registered users only until 31 January 2023. Download (714kB) | Request a copy

Abstract

Iklim keselamatan kerja (safety climate) merupakan istilah teoritis yang menggambarkan persepsi pekerja tentang keselamatan di tempat keja. Iklim keamanan mengacu pada persepsi bersama yang dimiliki oleh karyawan tentang bagaimana menilai dan memprioritaskan keselamatan dalam sebuah organisasi. Persepsi yang positif terhadap iklim keselamatan kerja pada perusahaan merupakan sarana yang tepat dalam menciptakan suasana yang dapat mendorong munculnya semangat dan mendorong para karyawan untuk berperilaku selamat. Dengan timbulnya perilaku keselamatan maka akan meminimalkanterjadinya kecelakaan kerja yang nantinya akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Jadi semakin kecilnya prilaku tidak aman maka minim pula kecelakaan kerja. Sikap atau perilaku terhadap keselamatan kerja adalah predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara konsisten baik mendukung maupun tidak mendukung dalam cara tertentu kondisi lingkungan kerja (work environment) yang di dalamnya relatif terbebas dari adanya resiko, bahaya, luka, dan penyakit. Peran komunikasi dalam bekerja (job communication) juga dibutuhkan dalam penyampaian informasi antar karyawan agar tidak terjadi kesalah pahaman informasi. Kurangnya komunikasi dan kejelasan pekerjaan memungkinkan timbulnya kecelakaan. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti akan meneliti lebih lanjut tentang hubungan antara work environment, job communication, unsafe behaviour,dan safety climate. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh unsafe behavior (Z) dalam memediasi hubungan antara work environment (X1), job communication (X2), dan Safety Climate (Y). Objek penelitian adalah karyawan Rigger PT. Kencana Mandiri Sejahtera Telecom wilayah Bali Nusra dengan total sampel 120 dan dianalisis dengan teknik pengolahan data AMOS. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi pendahuluan, studi literatur, dan survei lapangan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert Hasil penelitian menyatakan bahwa work environment berpengaruh positif signifikan pada safety climate. Job communication berpengaruh positif signifikan pada safety climate. Work environment berpengaruh negatif signifikan pada unsafe behaviour. Job communication berpengaruh negatif signifikan pada unsafe behaviour. Unsafe behaviour berpengaruh negatif signifikan pada safety climate. Dan work environment berpengaruh signifikan terhadap safety climate melalui unsafe behaviour sebagai variabel intervening. Sama halnya dengan hubungan job communication yang berpengaruh signifikan terhadap safety climate melalui unsafe behaviour sebagai variabel intervening.

Actions (login required)

View Item