Dani Istanto (2011) Gambaran Mengenai Overexcitabilities Yang Dirasakan Oleh Anak Cerdas Istimewa (Gifted) Yang Mengikuti Program Akselerasi. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (713kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (774kB)
	Text (BAB II PERSPEKTIF TEORITIS) 5. BAB II PERSPEKTIF TEORITIS.pdf Restricted to Registered users only until 2 April 2024. Download (846kB) | Request a copy
	Text (BAB III METODE PENELITIAN) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 2 April 2024. Download (682kB) | Request a copy
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) 7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 2 April 2024. Download (985kB) | Request a copy
	Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN) 8. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 2 April 2024. Download (655kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (729kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 2 April 2024. Download (3MB) | Request a copy
	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (705kB)

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan seperti apakah overexcitabilities yang dirasakan oleh anak-anak cerdas istimewa (gifted) yang kebetulan sedang duduk di bangku kelas akselerasi. Overexcitabilities yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah kecenderungan bawaan yang dimiliki individu cerdas istimewa dalam merespon rangsangan yang diikuti oleh kuatnya intensitas dan sensitivitas mereka dalam lima ranah psikologis, yakni psikomotor, sensual, intelektual, imajinasional, dan emosional (Piechowski, 1999: 328). Oleh karenanya, nantinya akan terdapat lima macam gambaran overexcitabilities sebagaimana yang tersebut di dalam fokus penelitian ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Penggalian data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode wawancara mendalam yang dilengkapi dengan sebuah pedoman umum wawancara yang terdiri atas 27 aitem pertanyaan yang mengungkap gambaran overexcitabilities dalam masing-masing dari kelima ranah psikologis tersebut. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 1 (satu) orang yakni seorang siswa akselerasi berjenis kelamin perempuan yang memiliki nilai IQ di atas 130 dan sedang duduk di bangku kelas XII Akselerasi di SLTP Negeri 1, Sidoarjo. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data secara tematik, yakni dengan membuat koding-koding dari data yang sudah diperoleh, yang berupa koding terbuka, aksial dan selektif. Dari hasil analisis data penelitian yang dilakukan, dalam area psikomotor ditemukan bahwa subjek kurang suka melakukan aktivitas yang menghabiskan energi, dan cenderung mengarahkan energinya ke dalam bentuk aktivitas berbicara; dalam area sensual, subjek suka mendengarkan musik yang dia sukai hingga membuatnya merasa “terbang”, dan subjek suka dengan hal-hal yang membuatnya nyaman; dalam area intelektual, pikiran subjek terangsang dalam bidang fotografi, subjek suka mengamati hal-hal yang menarik perhatiannya, subjek tertarik dengan matematika, dan subjek memiliki pemikiran kritis yang berkaitan dengan idealisme; dalam area imajinasional, subjek bercita-cita menjadi fotografer, subjek mampu memahami perasaan hewan, dan subjek mudah bosan dan bengong ketika “nganggur”; dan dalam area emosional, subjek tersenyum-senyum sendiri ketika senang, subjek sangat kesepian ketika sendiri, subjek merasa pusing dan lelah ketika kesulitan, emosi subjek terpengaruh oleh yang dilihatnya, subjek hanya menangis ketika sedih, subjek memiliki rasa belas kasih kepada orang lain, subjek memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan orang tuanya, subjek memiliki perasaan tertekan, dan subjek berperasaan berbeda terhadap dirinya sendiri. Sehingga terdapat perbedaan-perbedaan tingkat kedalaman gambaran antara masing-masing overexcitabilities yang dialami oleh subjek.

Actions (login required)

View Item