Dwi Retnani Srinarwati (2020) Praktik Konsumsi Perempuan Majelis Taklim Salafi Di Surabaya: Perspektif Jean Baudrillard. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (270kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (125kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (188kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (306kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 23 March 2024. Download (630kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 23 March 2024. Download (253kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV IDENTITAS DAN MAKNA MAJELIS TAKLIM.pdf Restricted to Registered users only until 23 March 2024. Download (4MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V PRAKTIK KONSUMSI PEREMPUAN.pdf Restricted to Registered users only until 23 March 2024. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 23 March 2024. Download (301kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (383kB)
	Text (PERMOHONAN EMBARGO) 11. PERMOHONAN EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif tentang praktik konsumsi perempuan majelis taklim salafi dengan menggunakan perspektif hiperealitas Baudrillard. Majelis taklim merupakan lembaga pendidikan Islam nonformal dengan berbagai macam program dalam mengembangkan dan membina kehidupan keberagamaan yang terus menunjukkan tren yang meningkat. Sementara itu, dilihat dari jumlah jemaah, maka perempuan menjadi jemaah yang jumlahnya lebih banyak dibanding laki-laki. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan pendekatan kualitatif guna menganalisis praktik konsumsi perempuan majelis taklim salafi di Surabaya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi literatur. Penelitian ini dilaksanakan di Majelis Taklim JN Surabaya. Surabaya dipilih sebagai lokasi penelitian ini karena di wilayah ini terdapat fenomena meningkatnya jumlah majelis taklim dan jumlah kelas menengah muslim. Informan dalam penelitian ini sebanyak 31 orang yang dipilih menggunakan teknik snowball sampling terdiri atas 5 orang pengurus inti, 23 orang anggota jemaah dengan background wirausaha, pensiunan pegawai negeri sipil, ibu rumah tangga, 2 orang Ustaz, serta 1 orang dari akademisi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman dengan rangkaian sebagai berikut: (a) reduksi data (data reduction), (b) sajian data (data display), dan (c) penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification). Teori yang digunakan untuk mencabar adalah teori hiperealitas Jean Baudrillard. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa identitas Majelis Taklim JN dikonstruk oleh komponen yang ada di dalamnya (ustaz, materi, cara pembelajarannya, jemaah, media) dan majelis taklim membawa jemaah untuk berhijrah (bertransformasi) dari belum salafi menjadi salafi baik secara ideologis yang diikuti oleh perilaku dan aspek budaya materi yang lain. Kehidupan religiusitas jemaah meningkat, yakni peningkatan pada pemahaman dan perilaku keagamaan, bahkan ada yang hipereligius. Di samping itu, realitas menunjukkan ada beberapa ketidaksinkronan antara realitas dengan ajaran salafi, utamanya terjadinya praktik konsumsi di majelis taklim. Merujuk pada pemikiran Baudrillard, bahwa praktik konsumsi – konsumsi tanda – di majelis taklim mewujud pada (1) penggunaan fesyen muslim yang glamour dan branded oleh jemaah; (2) ‘rasa bangga’ karena menjadi anggota kelompok salafi; (3) ‘rasa bangga’ karena jemaah yang berasal dari kalangan menengah-atas; (4) tata letak/posisi jemaah pada pelaksanaan kajian.

Actions (login required)

View Item