MUHAMMAD DIKMAN ANGSAR, H. (1997) KEHAMILAN REMAJA DI LUAR NIKAH (SUATU TINJAUAN KESEHATAN REPRODUKSI). LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT, UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-grey-2011-angsarmuha-14453-pg1310-k.pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text (HAL 1-40)
HAL 1-40.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (HAL 41-89)
HAL 41-89.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Crisis intervention merupakan suatu pendekatan guna membantu seseorang dalam mengatasi situasi krisis, yang memungkinkan individu tersebut untuk kembali ketahap semula, atau tahap yang lebih baik. Dengan memakai crisis teory and intervention pada unit keluarga, maka dokter akan menyadari betapa pentingnya pendekatan keluarga sebagai suatu sistem, dan individu sebagai subsistem. bahwa krisis dimulai pada saat remaja tersebut mulai menyadari akan kehamilannya. Umumnya keluarga akan mulai mencoba menyelesaikan masalahnya dengan mencari bantuan di Iuar keluarga setelah satu/dua minggu ia mengetahui adanya kehamilan. Hari-hari pertama setelah mengetahui masalah ini, keluarga masih belum bergerak, karena ia terpaku akibat syok, disertai rasa sedih, benci, menyangkal, tidak percaya, dan putus asa. Bila konseling dilakukan pada saat ini, dimana masih jelas terjadi ketidakseimbangan individu maupun antar individu, maka konseler (dokter) hendaknya melakukan pendekatan yang lebih terarah dan aktif. Pada saat ini dokter sebagai konseler, hendaknya membantu keluarga untuk mengenal perasaan-perasaan yang ada, memusatkan dan menjernihkan alur komunikasi, mencoba menilai dan mengerti situasi konkrit yang dihadapi. Setelah melewati fase dini dari intervensi maka keluarga dibawa ke suatu fase pemecah masalah. Dalam fase ini pendekatan dapat dilakukan dari dua sudut, yaitu dari sudut kognitiv dan afektiv. Setelah fase krisis emosional yang dalam telah mencair, keluarga dapat mempertimbangkan secara realistik pilihan¬pilihan yang ada. Meskipun kehamilan bagi seorang wanita merupakan peristiwa yang sangat pribadi namun keputusan tentang nasib kehamilan itu sendiri tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan konteks keluarga. Remaja yang hamil tidak berada dalam ruang vakum. keluarga merupakan kekuatan yang mempunyai pengaruh yang besar dalam terjadinya, mempertahankan dan penyelesaian suatu krisis. Oleh karena itu dalam konsultasi sedapat mungkin seluruh anggota keluarga diikut sertakan. Penting juga difikirkan untuk melibatkan teman laki-lakinya atau keluarga laki-lakinya. Sebab adanya kehamilan akan menempatkan gadis tersebut pada titik batas antara keluarga sendiri (family of origin) dan keluarga yang menimbulkan kehamilan (family of procreation). Kata kunci : Pregnancy outside marriange
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KK KKA PG.13/10 Ang k | ||||
Uncontrolled Keywords: | Pregnancy outside marriange | ||||
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics > RG1-991 Gynecology and obstetrics | ||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kebidanan dan Kandungan | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Sulistiorini | ||||
Date Deposited: | 16 Sep 2016 03:34 | ||||
Last Modified: | 02 Aug 2017 19:20 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40208 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |