Aninditya Ardhana Riswari (2019) Praktik Sosial Penari Gandrung Sewu Di Banyuwangi (Perspektif Bourdiue). Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (551kB) |
|
Text
2. ABSTRAK .pdf Download (90kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI .pdf Download (68kB) |
|
Text
4. BAB I PENDAHULUAN .pdf Download (80kB) |
|
Text
5. BAB II KAJIAN PUSTAKA .pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (151kB) | Request a copy |
|
Text
6. BAB III METODE PENELITIAN .pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (92kB) | Request a copy |
|
Text
7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (483kB) | Request a copy |
|
Text
8. BAB V PENUTUP .pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (77kB) | Request a copy |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (102kB) |
|
Text
10. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (42kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik sosial penari Gandrung Sewu di Banyuwangi melalui perspektif praktik Bourdieu yang meliputi habitus, modal, dan arena. Melalui pendekatan fenomenologi, peneliti berupaya terjun langsung ke lapangan guna melalui proses pengamatan dan wawancara secara mendalam terhadap informan. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) keikutsertaan agen sebagai penari Gandrung Sewu didasari atas karakter mereka sebagai bagian dari masyarakat Banyuwangi, di mana kelompok masyarakat tersebut memiliki perilaku untuk „tampil‟ dan diakui di lingkungannya, 2) menjadi bagian dari Gandrung Sewu membuat para penari memperoleh status baru yang dalam hal ini berkenaan dengan kekuatan simbolik. Perolehan atas status tersebut rupanya dapat menaikkan taraf hidup bagi perseorangan hingga kelompok bahkan memberikan ruang atas pengakuan, 3) Gandrung Sewu menjadi „ruang‟ bagi masyarakat Banyuwangi untuk dapat menunjukkan kualitas dan kemampuan diri. Kondisi demikian tentu tidak jauh dari karakter khas mereka yang selalu ingin dilihat dan terlihat, sehingga upaya atas kompetisi justru berusaha dikuasai. Dengan begitu dapat diketahui bahwa praktik sosial penari Gandrung Sewu melalui keikutsertaan mereka bukan sebatas menjadi ranah dalam melestarikan seni-budaya, melainkan merupakan wadah mobilitas kelas sosial guna mendapat pengakuan di masyarakat.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TKSB.18/19 Ris p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Gandrung, Gandrung Sewu, penari, habitus, modal, arena | |||||||||
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) | |||||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > S2 Kajian Sastra dan Budaya | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Dwi Marina | |||||||||
Date Deposited: | 17 Jan 2020 03:46 | |||||||||
Last Modified: | 17 Jan 2020 03:46 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/93562 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |