Makna Doa-doa dan Perlengkapan Sajian Perayaan Tahun Baru Imlek Sebuah Tinjauan Semantik

Pipit Novita (2004) Makna Doa-doa dan Perlengkapan Sajian Perayaan Tahun Baru Imlek Sebuah Tinjauan Semantik. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL .pdf

Download (690kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
2. DAFTAR ISI .pdf

Download (640kB)
[img] Text (ABSTRAK)
3. ABSTRAK.pdf

Download (643kB)
[img] Text (BAB I)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB II)
5. BAB II GAMBARAN OBJEK PENELITIAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
6. BAB III TEMUAN DAN ANALISIS DATA.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
7. BAB IV SIMPULAN DAN SARAN.pdf

Download (636kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (646kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
9. LAMPIRAN .pdf

Download (630kB)
Official URL: http://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian yang berjudul "Malma Doa-Doa dan Perlengkapan Sajian Perayaan Tahun Baru Imlek Sebuah Tinjauan Semantik" ini akan membahas tentang dua hal, yaitu bentuk dan makna doa-doa pada perayaan tahun baru Imlek dan makna perlengkapan sajian pada perayaan tahun baru Imlek menurut konsep kebudayaan masyarakat Tionghoa beragama Konghucu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan metode pengumpulan data secara kualitatif. Metode deskriptif dipakai karena penelitian ini termasuk dalam kajian etnografi, yaitu suatu studi tentang kebudayaan-kebudayaan tertentu yang bersifat deskriptif (Winick dalam Tarwotjo, 1994: 15). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kajian etnografi adalah metode pengumpulan data secara kualitatif, meliputi observasi partisipasi, wawancara, dan pengumpulan data pustaka lain yang berkaitan dengan penelitian. Analisis pada penelitian ini berdasarkan pada beberapa teori yaitu teori kebudayaan, teori makna Saphir-Whorf, dan teori relasional tentang makna. Teori kebudayaan yang digunakan adalah teori kebudayaan Spradley (1997: xx) yang mempunyai konsep dasar memabami kebudayaan dari sudut pandang masyarakat asli, dalam hal ini memahami perayaan tabun baru Imlek dari sudut pandang masyarakat Tionghoa beragama Konghucu. Levi Strauss dalam Duranti (1997:33) menegaskan bahwa semua kebudayaan merupakan suatu sistem tanda selain itu digunakan teori kebudayaan Vygostky tentang sistem peralatan sebagai bagian dari kebudayaan. Saphir-Whorf mengemukakan gagasan bahwa bahasa merupakan simbol yang merepresentasikan dan memahami realitas dunia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: doa, sajian, tahun baru imlek
Subjects: P Language and Literature
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > PL5051-5497 Malayan (Indonesian) languages
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Creators:
CreatorsNIM
Pipit NovitaNIM120010165
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
ContributorNi Wayan SartiniNIDN0008116307
Depositing User: Mrs Nadia Tsaurah
Date Deposited: 30 Sep 2022 02:50
Last Modified: 30 Sep 2022 02:50
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/117990
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item